SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Produk olahan jahe merah dengan rempah-rempah yang diproduksi Ahmad Luthfi di Jalan Raden Saleh, Gang Darul Falah RT02/13 Nomor 81, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, berhasil menarik peminat hingga wilayah Singapura. Tingginya permintaan produk bermerek Jahe Nusantara (Janu) ini, turut mengerek omset pada bulan Juni lalu berkisar Rp45 juta hingga Rp50 juta.
Ahmad Luthfi mengaku, awal mulanya usaha ini berdiri karena hobi mengkonsumsi jahe merah. Kemudian dia memberanikan diri untuk memproduksi serbuk yang berasal dari jahe merah, serta ditambah dengan rempah-rempah dalam negeri. Tingginya permintaan jahe merah ini, turut melebarkan sayap pemasaran produknya.
“Saat ini saya mempunyai 6 reseller yang berada di Tangerang, Bandung, Jakarta, hingga Bengkulu. Penghasilan yang didapat selama sebulan lalu (Juni) sekitar Rp45 juta sampai Rp50 juta. Peminat Janu sendiri sudah mencapai hingga luar negeri seperti Singapura,” ungkap Ahmad Luthfi kepada Satelit News, Minggu (4/7/2021).
“Awalnya kami ikut pameran yang ada di Bandung, dan kami juga di bawah binaan Dinas Ketahanan Pangan. Jadi sering dibantu terkait produk mulai dari kemasan hingga pemasaran,” imbuhnya.
Saat ditanya kesulitan yang dialami saat memproduksi Janu, Ahmad mengungkapkan, kesulitan terdapat pada bahan baku yakni jahe merah. Kata dia, jahe merah sering mengalami kenaikan harga.
“Karena kita masih ngambil dari orang, bukan dari kebun sendiri, tapi sekarang ini harga bahan baku sudah lebih murah,” tuturnya.
Lanjut Ahmad, untuk bisa mengkonsumsi Janu cukup merogoh kocek Rp6 ribu sampai Rp85 ribu, tergantung berat kemasan yang terdiri dari 25 gram sampai 1 Kg. Menurutnya, setiap hari jahe merah yang dibutuhkan sekitar 50 Kg. “Janu memiliki 3 varian rasa yaitu, jahe merah original, jahe merah coklat, dan jahe merah susu,” jelasnya.
Dinamai Jahe Nusantara kata Ahmad, karena bahan-bahan pembuatannya berasal dari wilayah di Indonesia, seperti jahe merah dari Bengkulu dan Medan. Sedangkan kayu manis, kapulaga, sereh wangi, gula aren dan mahkota dewa berasal dari Pulau Jawa.
Kini pria yang berusia 30 tahun tersebut mengeluarkan inovasi baru, seperti Janu dalam kemasan sachet, agar pemasaran yang dilakukan sampai pada konsumen menengah ke bawah. “Biar masyarakat bisa beli dengan harga murah meriah, dan saya juga ingin menambah produk lain yang bahannya sama dari jahe,” ungkapnya.
Menurutnya, saat ini penjualan mengalami peningkatan karena di masa pandemi Covid-19 banyak yang mencari Janu. Kata dia, masyarakat sudah mengetahui manfaat dari jahe merah.
“Saat sekarang ini banyak usaha yang tutup, tapi alhamdulillah untuk jahe masih banyak peminat dari berbagai kalangan. Serta mereka juga tahu manfaat jahe,” pungkasnya. (mg3/aditya)
Diskusi tentang ini post