SATELITNEWS.ID, SETU—Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini berakibat hampir semua fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) penuh. Begitu pula dengan alat penunjang kesehatan yang kini sangat terbatas. Salah satunya tabung oksigen yang sangat dibutuhkan saat pasien melakukam isolasi mandiri (Isoma).
Kelangkaan tabung oksigen di Tangsel dibenarkan oleh Erwin (40) salah satu pemilik dan penjual oksigen yang juga melayani isi ulang tabung oksigen di kawasan lampu merah Muncul, Jalan Raya Puspiptek, Kecamatan Setu.
“Kelangkaan tabung oksigen itu sudah satu mingguan lah, tabung banyak yang kosong, di stok-stok yang kita beli banyak yang kosong,” ungkapnya, Senin (05/7/2021).
Selama beberapa minggu terakhir banyak penderita Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri. Sejak saat itu permintaan isi ulang oksigen di toko miliknya meningkat drastis hingga ratusan pengisian ulang.
“Untuk hari-hari ini kita kan buka 24 jam, banyak si pak jumlahnya bisa puluhan sampai ratusan,” terangnya.
Bahkan ada beberapa pasien yang tidak memiliki tabung oksigen isi ulang menginap di mobil depan tokonya demi mendapatkan oksigen. “Kalau kita mah butuh itu aja, kita juga melayani orang sakit 24 jam sampai stok abis, kita stand by karena kita bicara kemanusiaan, karena disitu kita sering melihat orang. Di depan toko kita mereka pada nangis, karena kelangkaan tabung, kadang ada orang yang dirawat sampai di mobil, kita kasian disitu kan pak, kita bantu pasiennya yang berada di dalam mobil,” paparnya.
Harga pengisian tabung isi ulang oksigen dipatok dengan harga relatif murah dengan alasan kemanusiaan. “Yang ini Rp40 ribu ukuran 1 kubik, 2 kubik Rp60 ribu, bahkan ada yang lebih (jual) tapi kita yang standar aja lah karena kita bukan mencari keuntungan semata, tapi kemanusiaan juga yang kita pikirkan,” ungkapnya.
Para pemilik toko pengisian tabung oksigen juga mengeluh, karena pembelian oksigen saat ini dibatasi. Kita sering kehabisan stok pak untuk, Karena kita dibatasi sama Samator nya, kita bisa harian, bisa jam-jaman, kita ngantri juga gitu,” tandasnya.
Dia berharap pemerintah Kota Tangsel bisa membantu pembelian oksigen untuk para pemilik toko isi ulang dengan peraturan dan mekanisme yang diatur.
“Kalau bisa kita jangan dibatasi untuk pengisian yang semacam kios-kios ini, kalau bisa diatur dan diawasi sistem penjualannya seperti apa, karena disini pemerintahan juga punya struktur masing-masing seperti Satpol-PP, ya kita saing membantu gitu pak, bukan sekedar mencari keuntungan,” pungkasnya. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post