SATELITNEWS.ID, TANGSEL–Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menyatakan dampak Covid-19 begitu dahsyat. Pemkot Tangsel memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan di dalam penanganan wabah tersebut.
Benyamin menyatakan Pemkot Tangerang harus membereskan masalah vaksinasi Covid-19. Menurut mantan Wakil Wali Kota Tangsel selama dua periode itu, angka vaksinasi masih jauh dari target yang ditetapkan. Demikian juga dengan angka testing dengan swab antigen yang masih jauh dari harapan.
Di sisi lain, kata Benyamin, tenaga kesehatan di Kota Tangerang Selatan sudah kelelahan. Ditambah lagi sebagian di antara nakes terpapar Covid-19.
“Swab dan antigen serta vaksinasi hari ini targetnya masih jauh dari harapan kita. Di mana tantangan jajaran kesehatan kita sudah kerepotan menyelenggarakan vaksinasi di Tangsel belum lagi yang terpapar Covid,” kata Benyamin kemarin seusai rapat Forkominda di rumah dinasnya bilangan Serpong BSD.
Pihaknya menegaskan dosis vaksin saat ini kurang lebih tersedia 20 ribu dan sudah disebar ke Kota Tangsel. Dirinya menjelaskan selama lima hari sejak Juli angka kematian mencapai 205 orang. Sedangkan bulan Juni kemarin 271 orang. Per hari Selasa (6/7/2021) mencapai 44 jenazah hingga pukul 17.00 Wib. Dengan kondisi seperti itu, Pemkot kesulitan peti jenazah.
“Maka kami sudah meminta Disperkimta untuk ke toko mebel agar bisa memproduksi peti mati bankan mencari sampai ke Parung Panjang. Adapun untuk kantong mayat sudah tersedia,” tambah diaa.
Pihaknya juga memperkuat beberapa jenis vitamin. Vitamin D dan B komplek yang akan disebar ke tenaga kesehatan RT dan RW yang isolasi mandiri. Demikian dirinya melaporkan soal kondisi ketersediaan oksigen. Yang mana pemerintah pusat menjamin ketersediaan.
“Dan kami sedang mencari solusi. Sedangkan isinya memang tidak kekurangan,” paparnya.
Adapun selama kebijakan PPKM Darurat, jenis pelanggaran terbanyak adalah warung kafe tenda. Yang mana Mendagri mengatakan supaya didominasi dengan pesan bawa pulang. Sementara dirinya saat mengecek banyak makan di tempat. Maka dirinya memerintahkan kepada Satpol PP dan Dinas Pariwisata untuk ditutup mulai malam ini.
“Nah yang kayak gini pelanggarannya ada dua yang pertama membiarkan kerumunan, yang kedua melayani di tempat,” tegasnya.
Sementara itu, Pemkot Tangsel berencana membangun posko dapur umum untuk membantu warga yang harus melakukan isolasi mandiri di rumah untuk sembuh. Dapur umum itu direncanakan untuk satu lingkungan yang melakukan isolasi mandiri, misalnya dalam satu lingkungan atau RT dan RW ada banyak yang terpapar, dan satu lingkungan tersebut harus diisolasi, maka akan segera dibuatkan dapur umum untuk lingkungan tersebut.
Wakil Walikota Tangsel Pilar menegaskan, dapur umum itu nantinya diperuntukan lingkungan yang melakukan isolasi lingkungan karena ada beberapa warga terpapar Covid-19.
“Jadi misalnya, ada satu lingkungan atau RT yang melakukan penyekatan atau isolasi lingkungannya, karena ada beberapa warga di lingkungan itu isolasi mandiri karena terpapar Covid-19. Maka akan kita turunkan dapur umum untuk membantu warga di lingkungan tersebut,” ujarnya, kemarin.
Pilar mengatakan, untuk teknisnya dapur umum tersebut akan mengunakan mobil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BBPD), beserta tim untuk dapur tersebut.
“Sehingga kebutuhan makanan bagi warga kita yang sedang isolasi mandiri bisa terpenuhi. Dan kita siapkan juga petugasnya untuk mengantarkan makanan ke warga yang sedang isolasi mandiri,” ujarnya. (din/dra/bnn/gto)
Diskusi tentang ini post