SATELITNEWS, SERPONG—Lomba MTQ tingkat Kota Tangerang Selatan secara tatap muka yang digelar pada 3-4 Juli 2021 lalu mendapat sorotan dari banyak pihak. Mereka menyayangkan panitia penyelenggara yang tetap menggelar event tersebut saat pemerintah memberlakukan PPKM Darurat.
Atas kejadian itu, Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kota Tangsel menegaskan bahwa penyelenggaraan MTQ digelar dengan mengikuti protokol kesehatan di masa PPKM darurat.
“Penyelenggaraan lomba MTQ digelar secara terbatas dengan membagi para peserta dari total 300-an peserta yang ikut. Pelaksanaan (lomba) hanya dua hari, hari Sabtu (3/7) dan Minggu (4/7), karena memang harus hari libur kantor kan supaya tidak ada kerumunan. Terus pelaksanaannya kemudian dilaksanakan dipecah menjadi 8 arena dan 8 arena itu di sekitar Pemkot, awal-awal kecil saja dan tidak ada kerumunan sama sekali,” ujar Sekretaris II LPTQ Kota Tangsel Ahmad Syarif Hidayat, Rabu (7/7/2021).
“Yang hadir kurang lebih 160-an kira-kira, tapi dipecah 8 arena. Sehingga satu arena itu nggak sampe 30 orang,” sambungnya.
Dia berdalih alasan penyelenggaraan MTQ dilaksanakan secara tatap muka salah satunya karena kendala teknis. Pertimbangannya pertama, awalnya panitia ingin menyelenggarakan kegiatan itu secara virtual, namun SDM dari peralatan dan sebagainya belum bisa masuk kriteria. Akhirnya pihaknya memutuskan penyelenggaran MTQ secara tatap muka untuk perlombaannya.
“Tidak boleh ada pengunjung, tidak boleh ada penggembira, offisial pun nggak boleh banyak-banyak. Jadi alasannya adalah ya keterbatasan SDM dan peralatan karena 8 arena lumayan banyak,” imbuhnya.
Dia mengklaim penyelenggaraan perlombaan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Para peserta sudah dicek suhu tubuh dan di-swab antigen sebelum berlomba. “Pada tata pelaksanaan dijamin tidak ada kerumunan karena dikontrol langsung oleh wali kota pada saat pelaksanaan. Karena pelaksanaan itu hanya peserta dan dewan hakim. Dan itu seluruhnya mematuhi protokol kesehatan, jaga jarak, hand sanitizer, pemeriksaan suhu tubuh,” katanya.
Bahkan hakim yang ada pun melampirkan swab antigennya. Peserta juga diminta melampirkan swab antigen. “Artinya secara keseluruhan sesungguhnya tidak ada kerumunan dan itu memang yang dikawal ketat oleh Gugus Tugas. Gugus Tugas juga mengawal, artinya tolong pembukaan tidak lebih dari 30 orang misalkan,” katanya.
Sementara, kegiatan pembukaan dan penutupannya sendiri dilakukan secara virtual. Adapun juara umum lomba MTQ tahun ini jatuh ke Kecamatan Pamulang. Penyerahan hadiah dan piagam dilaksanakan secara tatap muka namun hanya dihadiri Camat Pamulang. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post