SATELITNEWS.ID, TANGSEL–Covid-19 sedang mengganas di berbagai wilayah di Indonesia. Kota Tangsel menjadi salah satu daerah yang menghapi gelombang kedua. Rumah sakit-rumah sakit maupun pusat pelayanan kesehatan dipenuhi pasien yang terpapar virus Corona.
Saat ini masyarakat cemas, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel pun kelimpungan menghadapi situasi pandemi yang kian akut. Sehingga fasilitas kesehatan dan sistem infrastruktur sangat dibutuhkan bagi masyarakat.
“Saya sudah sampaikan sekitar tiga bulan yang lalu dalam rapat koordinasi di Komisi III yang membahas masalah pandemi Covid-19, bahwa jika Pemkot tak menyiapkan fasilitas dan sistem yang terstruktur dan baik, suatu saat nanti akan jadi masalah,” ujar Shinta W. Chairuddin, anggota Komisi III DPRD Kota Tangsel, kemarin.
Menurut Shinta, apa yang telah ia sampaikan itu sebaiknya segera diwujudkan secepatnya mengingat situasinya seperti sekarang: hampir seluruh rumah sakit dan pusat pelayanan kesehatan kewalahan menangani pasien yang terpapar Covid. Banyak warga yang terpapar gejala Covid akhirnya terpaksa menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumahnya masing-masing.
“Padahal banyak warga yang melakukan isoman di tempat tinggal mereka yang beruangan sempit dan tidak memenuhi standar ruangan untuk isoman,” paparnya. Dia mendorong Pemkot untuk menyediakan rumah isoman tiap RW dengan memanfaatkan sarana publik seperti gedung sekolah dan lainnya. Para relawan kesehatan, katanya, dapat dimanfaatkan untuk membantu rumah isoman tersebut.
Selain itu, untuk para tenaga kesehatan (nakes) Shinta meminta Pemkot agar menyediakan supplemen food agar mereka yang berhadapan langsung dengan pasien-pasien Covid dan penuh resiko itu tetap sehat dan dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
“Masyarakat pun harus terus diedukasi tentang bagaimana meningkatkan imunitas, serta bagaimana cara merawat pasien dari keluarga mereka sendiri,” ujarnya seraya menambahkan Satgas Covid tingkat RT dan RW harus digerakkan dengan sistematis seperti tata cara pelaporan dan penanganannya.
Permasalahan yang muncul di saat warga banyak yang isoman, lanjut Shinta, menjadi tugas Pemerintah dan anggota masyarakat yang masih sehat. Beberapa di antaranya pertama, soal kebutuhan sehari-hari yang harus tetap terjaga baik, dari makanan dan minuman, keamanan tempat isoman dan dukungan moral yang positif dari keluarga dan kerabatnya.
“Kedua, soal aspek kesehatan yang meliputi obat-obatan yang tersedia, monitoring keadaan pasien serta peralatan kesehatan yang harus selalu tersedia. Nah, yang ketiga adalah tersedianya saluran komunikasi dengan petugas kesehatan untuk konsultasi. Perlu tersedia telemedicine untuk memudahkan komunikasi,” terang Shinta yang juga sekretaris Fraksi PKS.
Dalam situasi pandemi yang memuncak seperti sekarang, Shinta berharap pemerintah daerah lebih fokus pada penanganan warga yang terpapar dibandingkan vaksinasi karena yang sangat membutuhkan pertolongan cepat adalah mereka yang terpapar. “Vaksinasi itu penting, tapi pemerintah harus sigap dan tanggap darurat dalam penanganannya terhadap warga yang terpapar, misalnya dengan menyiapkan para relawan kesehatan, menyediakan depot-depot oksigen yang sangat dibutuhkan pasien saat ini dan pemantauan stok obat-obatan serta multivitamin,” pintanya.
Jika stok obat-obatan itu menipis, Shinta berharap sosialisasi dan edukasi pemanfaatan tanaman herbal tradisional menjadi pilihan tepat. “Karena negeri ini kaya akan tanaman herbal yang sangat berkhasiat untuk pertahanan daya tahan butuh kita. Imunitas kita perlu ditingkatkan, salah satunya dengan mengkonsumsi herbal tradisional,” punigkasnya. (dra/bnn/gatot)
Diskusi tentang ini post