SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Pembangunan tower seluler di tengah permukiman warga Kampung Patirahet, Desa Palembang, Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang membuat warga setempat resah. Warga Patirahet mengaku khawatir terhadap dampak buruk tower BTS tersebut.
Salah seorang pemuda Patirahet, Lomri mengaku di kampungnya akan dibangun tower seluler dan diketahuinya lahan untuk pembangunan sudah mulai digarap. Namun dia belum mengetahui proses perizinannya tower tersebut.
“Besi-besi untuk bangunan sudah terkumpul dan lahannya-pun sudah digarap. Mungkin proses pembangunannya akan dimulai,” kata Lomri, Minggu (11/7/2021).
Ia dan warga lainnya merasa khawatir ketika ada pembangunan tower itu yang tidak jauh dari permukiman. Lantaran takut berdampak buruk bagi masyarakat, khususnya yang dekat dengan lokasi pembangunan.
“Namun saya belum tahu bagaimana pertanggungjawab pihak perusahaan terhadap dampak yang akan ditimbulkan kedepan. Inikan ngeri juga radiasinya, kan berdampak ke kesehatan kami,” keluhnya.
Sekretaris Desa (Sekdes) Palembang, Kecamatan Cisata, Heru mengaku, pihak desa sudah memberikan rekomendasi terkait rencana pembangunan tower seluler tersebut. Acuannya kata dia, dari persetujuan warga sekitar.
“Informasinya itu tower XL. Adapun rekomendasi yang dikeluarkan dari desa karena patokannya persetujuan dari warga,” katanya.
Camat Cisata, Atas Suhana mengaku belum pernah menandatangani pengajuan ijin lingkungan pembangunan tower tersebut. Harusnya kata dia, sebelum proses pembangunan dilakukan, perijinannya ditempuh dulu sesuai aturan yang berlaku.
“Saya belum pernah menandatangani dokumen ijin lingkungannya. Dulu memang pernah ada yang datang membawa berkas untuk minta tandatangan kepada saya dari pihak pemilik lahan, alasannya untuk ijin pembangunan tower,” katanya. (nipal)
Diskusi tentang ini post