SATELITNEWS.ID, KELAPA DUA—Dukungan ribuan suporter yang memenuhi stadion Sport Centre Kelapa Dua gagal dimaksimalkan Persita saat menghadapi PSM Makasar, Jumat (6/3). Klub berjuluk Pendekar Cisadane harus puas berbagi satu poin setelah hanya bermain imbang 1-1 ketika melawan Juku Eja.
Persita sebenarnya tampil baik di kandang sendiri. Tak terlihat rasa gugup di kalangan pemain meskipun lawan yang dihadapi adalah salah satu tim papan atas Liga 1. Sementara di lain kubu, PSM Makasar yang juga bermain di Piala AFC jelas bukan lawan mudah bagi tim promosi seperti Pendekar Cisadane.
Seperti sudah diprediksi, pertandingan berlangsung ketat sejak awal. Persita mengambil inisiatif serangan. Serangan tuan rumah bertumpu pada pemain sayap. Widodo C Putro berusaha mengeksplorasi sektor kanan lawan dengan mengandalkan fullback kiri Edo Febriansyah dan penyerang Samsul Arif.
Walau demikian, justru PSM Makasar yang mencetak gol lebih dulu. Di menit 21, sepakan keras Asnawi Mangkualam di kotak penalti memanfaatkan bola yang lepas dari kawalan Tamirlan Kozurbaev tak mampu ditepis Annas Fitrianto.
Gol Asnawi tak lantas membuat Persita frustasi. Para penggawa Pendekar Cisadane justru lebih agresif dalam menyerang. Agresivitas Yevhen Budnik dkk kerap kali memaksa PSM Makasar membuat pelanggaran. Sedikitnya tiga hukuman tendangan bebas dari luar kotak penalti diberikan setelah skuad Bojan Hodak menjatuhkan pemain Persita. Sayangnya, eksekusi tendangan bebas yang dilakukan belum dapat mengancam gawang PSM Makasar.
Di babak kedua, Widodo C Putro menginstruksikan para pemainnya tampil lebih lepas dan terbuka. Hasilnya cukup positif. Kolaborasi antara penggawa Pendekar Cisadane semakin kreatif. PSM pun kian tertekan.
Di menit ke-59, stadion sport centre bergemuruh setelah Persita menyamakan kedudukan melalui fullback kirinya, Edo Febriansyah. Pemain muda yang diboyong dari Persik Kediri itu mampu memaksimalkan umpan cerdik Samsul Arif. Tendangan keras dari dalam kotak penalti yang dilepaskannya tak mampu ditepis penjaga gawang PSM Makasar, Hilman. Skor pun berubah menjadi 1-1.
Persita terus berusaha menekan PSM Makasar. Widodo C Putro menarik Aldi Al Achya dan mengggantikannya dengan Ricky Kayame di menit 64 untuk menambah daya gedor. Mateo Bustos yang tampil ciamik di sepanjang pertandingan terpaksa digantikan karena mengalami cedera. Widodo kemudian memasukkan Sirvi Arvani dan menarik Samsul Arif.
Pergantian tiga pemain itu sempat membuat barisan pertahanan PSM Makasar kelabakan. Daya gedor Persita semakin kuat. Tercatat tiga peluang emas tercipta di menit-menit akhir pertandingan. Diantaranya melalui tendangan keras Ievhen Budnik dan Ricky Kayame. Namun, penjaga gawang PSM Makasar tampil gemilang dengan menepis bola.
Pelatih Persita Widodo C Putro mengaku pertandingan berjalan cukup ketat dan menarik. PSM, kata Widodo, merupakan tim yang sudah matang karena selain tampil di Liga 1 mereka juga bermain di AFC.
“Secara taktikal kami bisa beberapa kali mematahkan serangan mereka. Kami sudah berusaha dari segi taktikal. Dari segi pergantian pemain. Kalau secara keseluruhan memang kami ingin menang tapi inilah memang hasil yang sudah diberikan Yang Kuasa. Jadi kami siap memperbaiki lagi apa-apa yang harus dievaluasi, kita akan evaluasi lagi,” ujar Widodo usai pertandingan, kemarin.
Widodo mengakui, anak didiknya mungkin masih beradaptasi dengan pertandingan kandang yang memang baru pertama kali dilakoni para Pendekar Cisadane. Akibatnya, pemain sedikit berhati-hati di lapangan, terutama di babak awal.
“Mungkin ini pertandingan kandang pertama. Pemain juga melihat kemungkinan PSM pemain yang sudah matang, jadi sangat berhati-hati. Akhirnya di babak pertama kami kecolongan. Di babak kedua saya instruksikan pemain lepas aja. Akhirnya mereka bisa bermain dan bisa menciptakan beberapa peluang. Tapi ya memang inilah yang sudah maksimal dilakukan,” tambah Widodo.
Hasil pertandingan ini memang akan menjadi evaluasi yang baik untuk tim Persita. Meski di pra musim Persita sempat menjalani uji coba, tapi dua pertandingan awal di Shopee Liga 1 ini akan menjadi tambahan evaluasi tentunya untuk tim pelatih menerapkan strategi dan taktikal di pertandingan berikutnya.
Pencetak gol Persita Edo Febriansah mengaku senang berhasil merebut satu poin di kandang. Pemain berusia 22 tahun itu berharap timnya dapat belajar dari pertandingan tersebut.
“Saya mengucap syukur dengan hasil ini. Patut disyukuri walaupun kita di kandang dan kita bermain seri. Semoga ke depan kita bisa lebih kuat lagi dan bisa meraih hasil yang lebih baik. Ya alhamdulilah di karier saya Liga 1 saya bisa cetak gol. Yang pasti saya berdoa pada Tuhan. Yang pasti ini gol, saya terima kasih pada Tuhan. Yang kedua untuk kedua orang tua saya yang selalu mensupport saya apapun yang terjadi. Yang ketiga juga kepada pendukung dari Persita Tangerang,”pungkasnya.
Setelah pertandingan kontra PSM, Persita akan melakoni pertandingan pekan ketiga melawan Persikabo 1973. Rencananya laga digelar pada Minggu, 15 April 2020 di Satdion Pakansari, Bogor.
Di lain kubu, Pelatih Juku Eja, Bojan Hodak menyatakan pertandingan melawan Persita merupakan laga menarik untuk penonton. Namun, dia tidak begitu gembira dengan hasil laga tersebut.
“Kami bermain bagus di 25 menit pertama, tapi setelahnya kami mulai bermain bertahan, dan terus bermain seperti itu. Laga berjalan menarik bagi penonton, tapi tidak bagi saya sebagai pelatih. Situasinya juga tak mudah bagi pemain karena cuaca yang panas. Kami juga memiliki masalah di lini pertahanan,” ujar Bojan seusai laga.
Pencetak gol PSM, Asnawi mensyukuri raihan 1 poin dari Tangerang kali ini. Namun dia juga menyesalkan gol Persita di babak kedua.
“Kami banyak membuang peluang, lalu ada kesalahan di babak kedua yang berbuah gol. Kami mensyukuri hasil ini, bisa dapat 1 poin, tapi kami akan berusaha lebih keras di pertandingan berikutnya,” pungkas pemain 20 tahun tersebut.
Hasil imbang memperpanjang puasa kemenangan PSM pada laga tandang di Shopee Liga 1. Juku Eja tak pernah menang dalam 21 laga terakhir di Liga 1. Kemenangan terakhir yang diraih PSM terjadi di Liga 1 2018. Saat itu mereka menang 2-1 atas tuan rumah Borneo FC di Stadion Segiri, Samarinda, 19 Oktober 2018. Itu adalah laga pekan ke-26 Liga 1 2018.
Setelahnya, PSM gagal meraih tiga poin di tiga laga tandang tersisa musim itu. Mereka kalah berturut-turut dari Madura United (0-3), Persebaya Surabaya (0-3), dan main imbang dengan Bhayangkara FC (0-0). Catatan tak pernah menang bahkan terus berlanjut di Shopee Liga 1 2019. Mereka tak meraih sekalipun kemenangan di kandang lawan. Dari 17 kali bertandang, mereka cuma mampu meraih tiga poin hasil tiga main imbang dengan Tira-Persikabo (0-0), Persija Jakarta (0-0), dan Perseru Badak Lampung (1-1).
Walau demikian, tambahan satu poin membawa PSM Makasar naik ke peringkat pertama klasemen sementara. Mereka mengantongi 4 poin. Sementara Persita tertahan di urutan 10 dengan 2 poin. (gatot)
Diskusi tentang ini post