SATELITNEWS.ID, LEBAK—Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak mencatat meski tak lagi berstatus zona merah, namun angka penambahan kasus Covid-19 di Bumi Multatuli masih cukup tinggi. Kasus aktif per Rabu (14/7/2021) sebanyak 1.003. Maka dari itu untuk mengendalikannya, upaya tracking (pelacakan), tracing (penelusuran) dan testing (pengujian) terus ditingkatkan.
“Tracking, tracing dan testing ditingkatkan, termasuk treatmentnya juga kami tingkatkan dengan penambahan tempat tidur di rumah sakit,” kata Kepala Dinkes Lebak, Triatno Supiyono, Jumat (16/7/2021).
Terkait dengan angka kesembuhan pasien Covid-19 yang mengalami peningkatan signifikan, Triatno menjelaskan karena hasil pantauan satuan gugus tugas (Satgas) pasien sudah melewati 20 hari sejak dilakukan swab.
“Kondisinya memang sudah lebih 20 hari, kemudian kami pantau di lapangan ternyata sudah sembuh, kebanyakan memang status orang tanpa gejala (OTG). Kecuali kalau memang kondisi awalnya bergejala berat, kesembuhan itu kami follow up dengan melakukan swab ulang,” papar Triatno.
Selain terus meningkatkan pelacakan, penelusuran dan pengujian, imbauan kepada masyarakat juga terus dilakukan disela berbagai kegiatan atau melalui media sosial. “Semoga masyarakat bisa sadar dan terus meningkatkan protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” imbuhnya.
Kepala Bidang Penindakan Satgas Covid-19 Lebak, Dartim mengatakan, upaya – upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini terus dilakukan dengan sosialisasi, pemberian bantuan beras maupun lainnya.
“Diharapkan dengan sosialisasi dan pemberian bantuan beras tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mematuhi aturan dalam rangka memutus mata rantai Covid-19,” pungkasnya.(mulyana/made)
Diskusi tentang ini post