SATELITNEWS.ID, CIPUTAT—Salah satu upaya untuk memutus penyebaran Covid-19 adalah dengan melakukan testing atau pemeriksaan terhadap spesimen. Sayangnya, pelaksanaan testing Covid-19 di Kota Tangsel belum mencapai target.
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, saat ini rata-rata testing Covid-19 di Kota Tangsel 2.858 perhari. Sedangkan targetnya 3.200 testing Covid-19 per hari.
“Testing sampai hari ini memang belum mencapai target. Makanya saya kejar terus targetnya testing ini. Kita minta bantuan dari beberapa stameholder. Dari gereja, pusat perbelanjaan, termasuk juga dalam operasi (razia) ini, begitu turun ada terjaring, di-swab,” ungkapnya di kawasan Serpong.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan mengatakan, testing Covid-19 di Kota Tangsel masih belum optimal karena kesediaan masyarakat untuk dites sedikit susah. Sekarang ini pihaknya masih terus melakukan sosialiasi.
“Angka testing saya lupa, kalau kasus positif penambahannya kemarin 300 an,” ucapnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel Alin mengungkapkan, sebelumnya testing Covid-19 di Kota Tangsel berada di kisaran 1.400-1.500 tes per hari. Sekarang ini capaian testing sudah di angka 3.000.
Target testing Covid-19 di PPKM Level 4 ini sebanyak 3.736 per hari. “Tanggal 22 Juli capaiannya baru 3.307 per hari. Itu yang terkonfrimadi positif ada 500-an. Kalau dilihat dari 3.000 an itu, data yang dimasukan ke allrecord tidak hanya dari puskesmas saja, ada yang dari klinik dan darimana saja, rumah sakit gitu kan,” katanya.
Aliin menjelaskan, untuk testing di Tangsel ada beberapa kriteria yaitu untuk yang bergejala dan juga untuk orang yang kontak erat. Kendati demikian, Allin tidak mengetahui secara pasti apakah kontak erat yang dilakukan dengan membatasi mobilisasi.
“Saya ngga tau juga ya kontak eratnya itu apakah mobilisasi nya di batasi, jadi kontak eratnya jadi terorganisir kan. Artinya kontak erat begitu ada si A positif, begitu kita tanya kontak erat nya siapa aja, dan kemana saja? Kalau dibilang enggak kemana mana, di rumah saja, yang penting yang di test itu orang orang rumah aja, jadi gitu sih,” terangnya.
Allin mengungkapkan, salah satu kendala pihaknya dalam melakukan testing Covid-19 itu masih banyak warga yang enggan melaporkan bahwa dirinya terkonfirmasi positif Covid-19. Karena itu, pihaknya meminta adanya kesadaran yang positif untuk melapor.
“Kami berharap pada saat yang positif, dia periksanya diluar puskesmas bisa melapor ke Satgas, ke RT/RW atau ke puskesmas sehingga bisa segeralah dilakukan tracing,” tuturnya. (irm/bnn/gatot)