SATELITNEWS.ID, TANGERANG--Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Tangerang semakin bertambah di masa pandemi Covid-19. Kepala Seksi (Kasi) Promosi Koperasi dan Usaha Mikro pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tangerang Siti Zahro mengungkapkan, saat pertama munculnya pandemic, pelaku UMKM mengalami penurunan. Namun, setelah digelar pelatihan untuk lebih kreatif, jumlahnya bertambah signifikan.
Pada awal sebelum pandemi jumlah keseluruhan pelaku UMKM sekitar 8.000, namun setelah pandemi jumlahnya menjadi 13.000 pelaku usaha. Mereka saat ini bertahan dengan menggunakan dunia digital. Hal itu mengikuti peraturan pemerintah yang melarang adanya kerumunan, sehingga para pelaku UMKM mulai memanfaatkan bisnis melalui dunia digital.
“Saya rasa jarang pada masa pandemi pelaku UMKM gulung tikar, hanya saja berkurang produknya dan pembelian dari masyarakat juga menurun. Akan tetapi saat ini banyak pelaku usaha mulai kreatif dan mulai menggunakan Media Sosial (MedSos) untuk menjalankan bisnis mereka,” ujar Siti Zahro kepada Satelitnews, Jumat (06/8/2021).
Bertambahnya jumlah pelaku UMKM merupakan sesuatu yang sangat bagus untuk mengembangkan produk-produk hasil karya masyarakat atau pelaku usaha kabupaten Tangerang.
Ia menilai, para pelaku usaha di Kabupaten Tangerang banyak yang kreatif. Apalagi di masa pandemi saat ini. “Pelaku UMKM ini mulai kreatif, bahkan produknya sudah ada yang diexspor, seperti masker,” katanya.
Pihaknya juga terus melakukan promosi produk buatan UMKM Kabupaten Tangerang meski pada masa pandemi. Promosi yang dilakukan tetap dilakukan dengan protokol kesehatan.
“Iya, kalo sekarang promosinya di mall, tapi kita tetap dengan prokes dari pemerintah, yang sebelumnya biasanya kalau promosi outdor, event-event gitu, atau bazzar, tapi sekarang tidak karena itu akan menimbulkan kerumunan. Kalau di mall kan, terbatas,” ungkapnya.
Para pelaku UMKM perlahan bangkit karena adanya program bantuan dari pemerintah. Program itu yang membuat bertambahnya pelaku UMKM, bantuan itu dinilai bisa mempertahankan keberlanjutan UMKM dan juga membuka peluang untuk memulai usaha baru.
“Pelaku usaha yang bertambah cukup banyak itu karena bantuan dari pemerintah pusat, entah karena memang mau membuka usaha atau karena lainnya. Wallahu alam, gak boleh suudzon,” pungkasnya. (mg5/jarkasih)