SATELITNEWS.ID, SERANG—Enam atlet taekwondo Banten belum menemukan ritme bertanding jelang PON XX Papua, Oktober 2021 mendatang. Hal itu disebabkan pelaksanaan PPKM Level 4 yang menyebabkan mereka jarang melakoni ujicoba.
Kondisi itu terlihat saat para atlet melakukan pertandingan uji coba try in di GOR Patriot KONI Banten, Kota Serang, Rabu (11/8) pagi menghadapi tim Kabupaten Bekasi dan tim Kabupaten/Kota se-Banten. Para taekwondoin tampak belum memiliki kemampuan optimal untuk berlaga di PON XX Papua, Oktober nanti.
Pelatih Taekwondo Banten, Pino Indra Perdana mengatakan dari laga itu tersebut taekwondoin Banten sebagian sudah siap bertanding di PON, sebagian lagi masih memiliki kelemahan yang harus diperbaiki.
“Menghadapi pertandingan yang kita setting seperti kompetisi di PON, dimana setiap atlet berlaga dua sampai tiga kali terlihat atlet seperti kelelahan di babak akhir. Ini bukan karena fisiknya yang lemah tapi mereka kurang bisa mengatur ritme pertandingan jadi atlet cepat lelah, faktornya karena mereka sudah lama tidak bertanding,” ulas Pino.
Pria yang juga manajer taekwondo Indonesia tersebut mengungkapkan kegiatan try ini kali ini dipakai dirinya sebagai evaluasi dari try out yang dilakukan sepekan sebelumnya di Kota Bogor. Dimana saat try ini, taekwondoin Banten sudah bisa memperbaiki kekurangan yang terlihat pada try out di Kota Hujan.
Kelemahan yang masih terjadi saat try in di GOR Patriot, ungkap Pino akan coba dibenahi sebelum berangkat ke Papua dan jelang try in terakhir menghadapi tim taekwondo Papua yang direncanakan pekan ini.
“Ada kelemahan secara teknik yang akan kita latih sebelum menghadapi atlet Papua saat try in nanti, sambil kita juga benahi kemampuan atlet untuk menjaga ritme bertanding. Kita harapkan dengan pembenahan ini atlet semakin siap untuk menjalani tahap terakhir persiapan menuju PON,” tutur Pino.
Tahap terakhir persiapan ungkap Pino akan diisi dengan menu latihan yang difokuskan pada latihan anaerobik. Dimana pada latihan ini ditujukan agar atlet bisa mengatur pernapasan tanpa mengeluarkan oksigen berlebihan.
“Latihan anaerobik dilakukan dengan durasi waktu yang pendek namun intensitas tinggi. Seperti lari jarak pendek (sprint), angkat beban, push-up, pull-up, dan masih banyak lagi,” tutup Pino.
Sementara itu Ketua Umum Pengprov TI Banten, Airin Rachmi Diani saat berbincang dengan jajaran pelatih dan atlet meminta agar memaksimalkan waktu persiapan yang ada dengan berlatih lebih optimal. Selain itu mantan Walikota Tangsel meminta atlet dan pelatih juga menjaga kesehatan dan imunitas selama menjalani aktivitas latihan dan ujicoba.
“Saat ini yang utama adalah menjaga kesehatan dan imun diri dalam setiap latihan dan ujicoba agar terhindar dari paparan Covid-19, sehingga kita nisa berusaha semaksimal mungkin untuk meraih medali. Harapannya kita bisa bertanding di Papua dan kembali ke Banten dalam kondisi sehat,” tutup Airin dalam kegiatan yang juga dihadiri konsultan teknik Pengurus Besar (PB) TI Master Oh Il Nam tersebut. (jpg/gatot)