SATELITNEWS.ID, LEBAK—Pasca Presiden Joko Widodo (Jokowi) memakai pakaian serta aksesoris adat Baduy pada sidang tahunan MPR RI tanggal 16 Agustus 2021 lalu, rupanya menjadi keuntungan tersendiri bagi para pelaku usaha di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak yang menjual pernak – pernik suku adat yang bermukim di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar. Pasalnya, saat ini aksesoris dan pakaian tersebut ramai dicari pembeli.
Penggunaan pakaian adat Baduy oleh Presiden Jokowi pada sidang tahunan MPR RI menjadi perbicangan hangat di masyarakat Kabupaten Lebak. Dari yang mengaku bangga, terharu dan hal positif lainnya. Rupanya, aksi yang dilakukan orang nomor satu di Indonesia tersebut juga berdampak pada pelaku UMKM di Lebak.
“Pernak pernik kerajinan tangan Baduy mengalami peningkatakan orderan pasca digunakan pakaian adat serba hitam, lengkap dengan ikat kepala dan tas koja oleh pak Jokowi,” kata seorang pedagang oleh – oleh khas Lebak, di Jalan Multatuli Kecamatan Rangkasbitung, Agam, Rabu (18/08/2021).
Agam mengaku dirinya belakangan ini sering mendapatkan pesanan dari luar Kabupaten Lebak terhadap pernak-pernik kerajinan tangan Baduy seperti ikat kepala dan tas koja. “Alhamdulillah dampaknya kerasa sama kita (Pelaku UMKM,-red), banyak yang nanyain pakaian adat dan ikat kepala seperti yang dipakai Bapak Jokowi. Bahkan kemarin ada yang datang langsung ke sini dari Jogja untuk liat-liat pernak penik Baduy, yang kita jual,” katanya.
Agam yang menjual beragam oleh-oleh khas Lebak, khususnya pernak-pernik kerajinan tangan adat Baduy. Seperti tas koja, ikat kepala, madu asli, gula aren dan juga pakaian yabg digunakan Jokowi.
“Untuk harga sendiri, ikat kepala Rp 20 ribu, tas koja sekitar Rp 30-80 ribu, dan untuk pakaian adat serba hitam seperti yang digunakan Jokowi sendiri harganya sekitar Rp 200 ribu,” ujarnya.
Ia pun mengaku bersyukur ramainya pembeli pernak-pernik suku adat Baduy ini. Sebab, di masa Pandemi Covid-19 yang nyaris memulihkan tangan sektor ekonomi menurut Agam, omzetnya menurun.
“Alhamdulilah, berkat pak presiden pake baju dan aksesoris Baduy pembeli jadi ramai. Barang yang saya jual itu sendiri merupakan barang dengan keaslian 100 persen, yang dibuat langsung oleh tangan para pengrajin di Baduy,” tandasnya.
Menanggapai hal tersebut, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Lebak, Dedi Setiawan mengatakan, momen baik pasca Presiden memakai baju dan aksesoris Baduy menjadi keuntungan tersendiri bagi pelaku UKM. Namun, ia meminta kepada pedagang agar momen ini jangan disalahgunakan untuk menarik keuntungan lebih.
“Seperti halnya menaikan harga, ini harus kita syukuri. Pandemi Covid-19 yang terus ada, ada keuntungan tersendiri bagi pedagang pernak-pernik suku Baduy,” pungkasnya.(mulyana/made)