SATELITNEWS.ID, SERANG—Sebanyak 4.500 dosis vaksin bantuan dari Uni Emirat Arab (UEA) untuk penyandang disabilitas di Banten segera kedaluwarsa pada Oktober mendatang. Kondisi itu dikhawatirkan menghambat rencana percepatan vaksinasi untuk Orang Dengan Kedisabilitasan (ODK) di Banten.
Demikian terungkap dalam rapat koordinasi (Rakor) teknis akselerasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi penyandang disabilitas di Banten bersama tim staf khusus Presiden RI yang dilakukan secara daring di Aula Kantor Dinsos Banten, Rabu (18/8/2021). Kepala Dinsos Banten, Nurhana dalam laporannya menyebut beberapa kendala yang dihadapi dalam percepatan vaksinasi bagi penyandang disabilitas di Banten. Dimana kendala paling mendasar adalah kurangnya sosialisasi vaksinasi. Ditambah masa kedaluwarsanya hanya tinggal satu bulan beberapa pekan.
“Pertama kendala kurang sosialisasi, sehingga penyandang disabilitas menjadi takut. Kendala lain itu banyaknya berita hoaks dan menyebabkan ketakutan bagi mereka. Dan kedaluwarsa vaksin dari UEA itu Oktober,” katanya dalam rapat yang juga dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Banten Sitti Maani Nina, tim Penggerak PKK Banten Tine Al Muktabar dan perwakilan dari kabupaten/kota.
Ia mengungkapkan, kendala lain yang menyebabkan terhambatnya vaksinasi bagi penyandang disabilitas lantaran dalam kondisi sakit ataupun hamil.
“Ada juga (penyandang disAbilitas) yang kabur karena takut (divaksin) ketika kita sambangi ke rumahnya. Bahkan ada juga yang mengamuk karena menolak divaksin dan melawan petugas,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Nurhana, keterbatasan vaksinator juga menjadi salah satu kendala percepatan vaksinasi bagi ODK. Meski begitu, untuk mempercepat vaksinasi, Dinsos Banten juga telah menyiapkan pendamping-pendamping yang akan mengedukasi para ODK.
“Kita ada pendamping kaya Karang Taruna, Tagana, yang akan mengedukasi para (penyandang) disabilitas dalam program vaksinasi. Kita juga sudah melakukan tugas sesuai prosedur salah satunya menyiapkan data (calon penerima vaksin),” katanya.
Mengenai adanya penyandang disabilitas yang tidak mempunyai nomor induk kependudukan (NIK), Nurhana mengaku, hal itu akan difasilitasi secara manual.
“Nanti ODK yang nggak punya NIK akan dikumpulkan oleh kabupaten/kota, difasilitasi lewat Dinas Kependudukan dam Catatan Sipil (Disdukcapil). Jadi yang ngga ada NIK dimanualkan dulu nanti dibuatkan KTP (Kartu Tanda Penduduk) oleh dukcapil,” ujarnya.
Ditambahkan Nurhana, pihaknya berharap akselerasi vaksinasi Covid-19 bagi penyandang disabilitas dapat terlaksana. “Mari kita lakukan vaksinasi. Saya berharap Dinsos kabupaten/kota juga dapat melakukan percepatan. Para pendamping juga harus siap,” tandasnya.
Sekretaris Dinsos Banten Budi Darma mengatakan vaksinisasi bagi kaum disabilitas untuk tahap I sebanyak 17.725 orang. Jumlah penyandang disablitas yang akan mendapatkan vaksinasi tersebar di delapan kabupaten/kota se-Banten, yaitu di Kabupaten Serang 5.887 jiwa, Kabupaten Pandeglang 395 jiwa, Kabupaten Lebak 4.385 jiwa, Kabupaten Tangerang 3.419 jiwa.
“Sedangkan di Kota Tangerang sebanyak 1.053 jiwa, Kota Cilegon sebanyak 1.624 jiwa, Kota Tangerang Selatan sebanyak 592 jiwa dan Kota Serang sebanyak 370 jiwa. Mereka akan mendapatkan vaksin sinopharm,” katanya.
Ia mengaku untuk mensukseskan program tersebut pihaknya telah menyiapkan pendamping-pendamping yang akan mengedukasi para ODK. Pendampingan tersebut berasal dari Karang Taruna dan Tagana yang akan mengedukasi para penyandang disabilitas dalam program vaksinasi.
“Kita juga sudah melakukan tugas sesuai prosedur salah satunya menyiapkan data calon penerima vaksin,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap akselerasi vaksinasi Covid-19 bagi penyandang disabilitas dapat terlaksana. “Mari kita lakukan vaksinasi. Saya berharap Dinsos kabupaten/kota juga dapat melakukan percepatan. Para pendamping juga harus siap,” tandasnya.
Diketahui, Banten bersama lima provinsi lainnya se Jawa-Bali mendapatkan kuota sebanyak 450 ribu vaksin sinopharm yang merupakan hibah dari Raja Uni Emirat Arab untuk Presiden Joko Widodo. Dimana Banten sendiri mendapatkan kuota sebanyak 4.500 vaksin. Sedangkan data penyandang disabilitas yang terdata saat ini di Banten sebanyak 18.166 orang yang tersebar di delapan kabupaten/kota.
Sementara, progres vaksinasi di Kota Serang hampir mendekati setengah dari jumlah penduduk Kota Serang. Lebih tepatnya, sebanyak 49,54 persen atau 260.352 warga Kota Serang telah disuntikkan vaksin Covid-19 dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua, baru sebanyak 17,49 persen atau 91.917 warga Kota Serang.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, Ahmad Hasanudin, mengatakan bahwa jumlah target sasaran vaksinasi Covid-19 yang telah ditetapkan di Kota Serang sebanyak 525.585 penduduk.
“Itu jumlah yang harus divaksin. Sekarang ini yang sudah divaksin sebanyak 260.352 orang atau 49,54 persen,” ujarnya saat diwawancara awak media, Rabu (18/8).
Sementara untuk warga yang telah melaksanakan vaksinasi Covid-19 dosis kedua, Hasan mengatakan bahwa hingga saat ini baru terdapat sebanyak 91.917, atau 17,49 persen.
Wali Kota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa dalam percepatan pencapaian target vaksinasi, Pemkot Serang telah melakukan berbagai upaya. Salah satunya melaksanakan vaksinasi massal beberapa waktu lalu.
“Memang kan harus segera diselesaikan vaksinasi itu, targetnya 525.000 lebih sampai Desember 2021,” ujarnya.
Menurut Syafrudin, saat ini antusiasme masyarakat untuk melakukan vaksinasi cukup tinggi dibandingkan sebelumnya. Bahkan, hampir seluruh Puskesmas dan pelaksanaan vaksinasi yang digelar oleh TNI-Polri, disambut baik oleh masyarakat.
“Saya kira saat ini masyarakat masih sangat antusias (vaksinasi). Baik vaksinasi yang dilaksanakan pemerintah, TNI-Polri, dan puskesmas,”tandasnya. (dzh/rus/enk/bnn/gatot)