SATELITNEWS.ID, SERANG–Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Serang, kesulitan memanen garam di Kampung Berambang, Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, lantaran cuaca buruk. Total garam yang akan dipanen, sebanyak 15 hektar atau 120 meja.
Kepala DKPP Kabupaten Serang, Suhardjo mengatakan, sebelumnya panen perdana ini ditargetkan akhir Agustus, sudah dapat dilaksanakan. Namun karena cuacanya masih sering hujan, sehingga garam yang akan dipanen banyak yang terendam air pasang.
“Sekarang lagi pasang membran atau terpal, buat alas garamnya. Total (budidaya garam,red) yang dikerjakan tahun ini, ada 15 hektar, kurang lebih ada sekitar 120 meja garam, per hari kurang lebih 1,5 ton,” kata Suhardjo, Jumat (20/8/2021).
Katanya, jika sampai November ada kemarau panjang. Maka panen garam yang akan diperoleh, mencapai 100 ton dari 15 hektar. “Kita targetnya 1500 ton. Tapi kita ini sudah mundur panennya, lokasinya di Kampung Berambang, Desa Lontar,” tambahnya.
Menurutnya, garam produk lokal ini dijual ke beberapa perajin ikan asin, termasuk untuk konsumsi. Adapun untuk harga jualnya, mencapai Rp 700 per kilogram.
“Ini harga lagi bagus. Biaya produksi Rp 400. Jadi petani masih untung Rp 300. Tapi lebih bagus lagi, kalau cuacanya mendung terus dan nggak ada impor, bisa Rp2000 per kilogram,” ujarnya. (sidik)