SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar masih melakukan kajian terkait rencana dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM). Zaki meminta masyarakat bersabar terkait pelaksanaan PTM terbatas yang sudah lama ditunggu-tunggu tersebut.
“Jadi masyarakat bersabar dulu, kita akan melakukan kajian terlebih dahulu secara bertahap untuk pembukaan PTM,” ungkap Zaki Iskandar, Kamis (26/8/2021).
Zaki menyatakan Pemkab Tangerang masih memantau perkembangan angka kenaikan maupun penurunan kasus Covid-19 selama sepakan terakhir. Konsistensi penurunan atau tidak naiknya kasus Covid-19 akan dipantau selama satu pekan.
“Kita juga ingin melihat dalam satu minggu ini, kasus Covid-19 di Tangerang ada peningkatan lagi atau tidak,” katanya.
Kemudian, lanjut dia, apabila dari pantauan grafik kasus tersebut mengalami kesetabilan atau bahkan terus mengalami tren penurunan maka proses pembelajaran tatap muka dibuka.
“Saya kira masyarakat jangan terlalu bereforia dulu karena penurunan kasus di kita baru beberapa pekan saja. Jadi harus tetap menekan angka itu agar tidak naik lagi,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini wilayah Kabupaten Tangerang juga telah masuk dalam zona kuning penyebaran Covid-19. Namun dia mengharapkan masyarakat agar tetap patuh menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin. Sehingga, nantinya apa yang menjadi keinginan semua pihak dalam pelonggaran aktivitas masyarakat dapat terwujud.
“Karena baru sebulan lalu kita mengalami lonjakan yang tinggi, maka saya berharap agar masyarakat tetap patuh menerapkan protokol keseh,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim menegaskan vaksinasi Covid-19 kepada siswa tidak menjadi kriteria utama pelaksanaan PTM terbatas di wilayah PPKM Level 1 hingga 3. Sesuai ketentuan, sekolah-sekolah di wilayah PPKM Level 1 sampai 3 yang sudah siap dengan sarana dan prasarana pendukung penerapan protokol kesehatan serta para gurunya sudah divaksinasi Covid-19 diwajibkan memberikan opsi pembelajaran tatap muka secara terbatas bagi peserta didik.
”Bagi yang berada di wilayah PPKM Level 1 hingga 3 yang belum melakukan PTM terbatas, mohon masyarakat dapat mendesak pemda untuk melakukan pembelajaran tatap muka,” kata Nadiem.
Sementara itu, wali murid di Kota Tangerang berharap pembelajaran tatap muka terbatas tidak ditunda lagi. Mereka sudah lelah dengan belajar daring.
Salah satu wali murid SMP Negeri 18 Cipondoh kota Tangerang Uun mengungkapkan, kekhawatirannya terkait PTM jika belum diberlakukan oleh pemerintah daerah atau walikota.
“Tentu saja khawatir, terutama pada proses pembelajaran mata pelajarannya takut kalau anak saya kurang paham, belajarnya kurang maksimal atau penyerapan ilmu pelajarannya kurang maksimal kalau belajar online,” ujar Uun, Kamis (26/8/2021).
Lanjut Uun, ia menilai belajar secara tatap muka masih banyak kekurangan apalagi belajar secara daring. “Belajar tatap muka saja yang di kelas kan pasti ada aja yang kurang. Jadi kalau memang belajar tatap muka ada lagi saya setuju tapi dengan pertimbangan sejauh mana sistem belajar tatap muka ini aman untuk anak saya dalam artian kesehatannya. Kan pandemi belum selesai, meskipun anak saya sudah mendapatkan vaksin beberapa waktu lalu,” pungkasnya.
Wali murid SMP Negeri 15 Kota Tangerang Siti, mengungkapkan keinginannya agar pemerintah segera membuka PTM. Dia juga mendukung program PTM yang akan dibuka sesegera mungkin.
“Saya sangat mendukung banget kalau akan diadakan PTM, Tapi vaksinasi anak atau pelajar itu harus berapa persen dulu selesai, minimal dosis satu, karena kan ini juga buat kesehatan anak saya,” ujar Siti.
Ia mengaku, jika PTM tidak diberlakukan, hal itu akan menjadi masalah baru. Menurutnya belajar secara daring atau online membuat anak menjadi bermalas-malasan atau bahkan akan menimbulkan konflik.
“Karena jujur aja selain orang tua (kita) yang repot ngajarin anak-anak belajar di rumah. Nah malah banyak nih yang anak-anak nggak ada kesibukan, banyak pergaulan di luar,” kata Siti. (alfian/mg5)