SATELITNEWS.ID, MAUK—Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang bersama Komunitas Velozity Chapter Tangerang menanam 1.000 pohon mangrove di kawasan Urban Aqua Culture, Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Minggu (29/8). Penanaman mangrove ini bertujuan untuk menjaga pantai dari abrasi, dan menghijaukan pantai agar tetap sejuk.
Kepala Seksi Teknologi Hasil Perikanan Bidang Pengembangan dan Kelembagaan Perikanan pada Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang Agustin Hari Mahardika mengatakan, ada dua jenis mangrove yang ditanam. Yakni rhizophora dan avicennia marina.
“Kami (Dinas Perikanan) berharap dengan adanya kegiatan ini dapat mengedukasi komunitas lain untuk bersama-sama menghijaukan pesisir pantai di Kabupaten Tangerang,”kata Agustin Hari Mahardika kepada Satelit News, Minggu (29/8).
Ketua Pelaksana Monty Isdawanti menjelaskan, Komunitas Velozity Chapter Tangerang didukung penuh oleh Pemerintah Tangerang untuk kedua kalinya dalam melaksanakan kegiatan bakti sosial untuk masyarakat pesisir pantai.
Tujuan utama dari kegiatan ini selain membangun ekosistem mangrove adalah untuk mengubah image masyarakat tentang komunitas mobil yang biasanya selalu diisi dengan kegiatan otomotif ataupun hura-hura. Sehingga, untuk membangun citra menjadi lebih positif, pihaknya melakukan bakti sosial dengan menanam mangrove bersama-sama pemerintah daerah.
“Biasanya kan, komunitas mobil kerjanya hura-hura kalau di mata masyarakat. Nah kita bangun image positif menjaga alam dengan cara menanam mangrove, ” ujarnya.
Kepala Dinas Perikanan Jainudin mengatakan, sejak tahun 1995 sampai 2015, pesisir pantai yang ada di Kabupaten Tangerang masih mengalami abrasi seluas 579 hektar. Oleh karena itu semua lapisan masyarakat harus ikut membantu untuk menjaga pantai-pantai di Kabupaten Tangerang, agar dapat segera pulih.
Dia juga meminta, seluruh lapisan masyarakat atau komunitas, baik pelajar maupun mahasiswa untuk dapat menghijaukan pantai, dengan cara menanam mangrove di Kabupaten Tangerang.
“Kita semua tentu tidak ingin suatu saat pantai kita rusak dan tergerus oleh abrasi, disinilah yang menjadi kekuatan karena adanya rasa yang sama terhadap kepedulian kita dalam menjaga dan melestarikan lingkungan dan keindahannya,” tuturnya. (alfian)