SATELITNEWS.ID, LEBAK—Sedikitnya 17 orang yang diduga sebagai gelandangan dan pengemis (gepeng) di wilayah Kota Rangkasbitung, Kabupaten Lebak terjaring razia petugas gabungan. Mereka yang terjaring langsung diamankan di Rumah Singgah Dinas Sosial di jalan H. Wasid Kelurahan Muara Ciujung Barat, Kecamatan Rangkasbitung guna pendataan dan diberikan pengarahan.
Razia gabungan yang terdiri dari Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), TNI, Polri dan Dinas Sosial Kabupaten Lebak, langsung menyisir sejumlah titik di wilayah Kota Rangkasbitung yang kerap dihuni atau beroperasinya gepeng tersebut. Di sejumlah lokasi, para gepeng belum hasil diamankan tanpa adanya perlawanan. Mereka, langsung dibawa menggunakan mobil pengendalian massa (dalmas) ke Rumah Singga Dinsos Lebak untuk didata dan sekaligus diberikan pengarahan.
Kepala Bidang Ketertiban Umum (Tibum) Dinas Satpol PP dan Damkar Lebak, Asep Didi mengatakan, razia gepeng bertujuan memberikan keamanan dan kenyaman kepada masyarakat atau pengguna jalan. Sebab, aksi para gelandangan dan pengamen ini kerap membuat masyarakat resah.
“Ada 17 gelandangan dan pengamen yang berhasil di razia tanpa ada perlawanan. Kita bawa untuk pendataan dan diberikan pengarahan,” kata Asep Didi kepada wartawan selepas menggelar kegiatan tersebut, Selasa (30/08/2021).
Asep Didi juga menjelaskan, selain menindaklanjuti keresahan masyarakat, razia gepeng yang menyisir wilayah Kota Rangkasbitung menindaklanjuti Peraturan Daerah (Perda) No 17/ 2006 tentang Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (K3). Maka, agar terciptanya perda tersebut dilakukan penertiban. “Semoga dengan digelarnya penertiban gepeng ini bisa memberikan rasa aman dan nyaman untuk masyarakat,” tandasnya.
Sementara Kabid Rehabilitasi dan Penangan Sosial Dinasos Lebak, Agus Setiawan mengatakan, pendataan terhadap para gepeng ini nantinya bisa ditindaklanjuti untuk pengembangan lainnya seperti pemberian pelatihan maupun yang lainnya.
“Untuk hari ini hanya diberikan pengarahan, tapi nanti kita akan posisikan mereka (gepeng) untuk ikut pelatihan agar kedepan memiliki keahlian. Sehingga, mereka tidak balik lagi menjadi gepeng,” pungkasnya.(mulyana)