SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG–Bangunan kios yang dibangun oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM (Disperindag dan ESDM) Kabupaten Pandeglang, diarea shelter tsunami Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, terlihat miris. Sejak dibangun hingga sekarang, tak diisi oleh para Pedagang Kaki Lima (PKL).
Padahal bangunan kios yang menggunakan bahan dari rangka baja itu, disediakan secara cuma-cuma atau gratis khusus para PKL di Pasar Labuan, namun tetap saja para PKL enggan mengisinya.
Dibuatkannya kios itu, karena para PKL yang dulunya berjualan dibangunan Rumah Sakit Labuan direlokasi, karena Rumah Sakit itu bakal dibangun kembali oleh Pemerintah.
Seorang pedagang ayam goreng yang berada disekitar kawasan gedung shelter tsunami Labuan, Rudi mengungkapkan, sejak awal dibangun kios-kios di dalam gedung shelter itu tidak ada yang mengisi. Karena para pedagang enggan menempatinya.
“Mungkin, karena masih adanya para pedagang yang berjualan di pinggir jalan. Ahirnya, PKL yang lain cemburu sosial dan enggan mengisi kios di dalam gedung shelter tsunami itu,” kata Rudi, Senin, (6/9/2021).
Terpisah, Camat Labuan, Ace Jarnuji membenarkan, jika kios yang dibangun Disperindag dan ESDM Pandeglang itu tidak ada yang mengisi. Padahal kata Ace, kios itu disediakan secara gratis oleh Pemerintah.
“Pas dibangunkan kios di gedung shelter, tidak ada yang mau mengisi,” tambahnya.
Saat dipertegas kemana para PKL yang dulu direlokasi dari lahan RS Labuan, Camat memgaku, mungkin pada jualan di pinggir jalan. Padahal tempat sudah disediakan oleh Pemerintah secara gratis, tapi tidak dimanfaatkan.
“Kalau saya lihat, bangunan kios itu bagus. Terbuat dari baja ringan. Tapi PKL-nya membandel, tidak mau menempati kios yang sudah disiapkan Pemerintah,” imbuhnya. (nipal)