SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Nenek Ating yang hidup sebatang kara kini sehat dan ceria di Panti Sosial milik Kabupaten Tangerang, nenek tersebut sudah tinggal selama enam bulan di panti yang beralamat Kecamatan Jayanti.
“Betah di sini, makan, minum kopi dan sesekali membersihkan halaman di panti sosial ini,” kata nenek Ating saat dijumpai di Unit Pelayanan Terpadu Rehabilitasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Pemkab Tangerang.
Sebelumnya, Nenek Ating ditinggal oleh suaminya karena meninggal dunia, untuk sehari-hari Nenek Ating tinggal di pos ronda yang dibuatkan anak-anak muda yang merasa iba karena hidup sebatang kara.
“Sebelumnya saya tinggal di pos ronda, mencari limbah plastik botol minum dijual untuk kebutuhan hidup,” ujar nenek Ating.
Nasib yang sama yang dialami oleh Rama Aditya Balita yang ditinggal oleh orang tuanya, Rama tumbuh sehat di panti sosial karena dirawat dan dijaga dengan baik oleh pengasuh panti sosial bernama Nisfatul.
“Ibu Rama setelah melahirkan melalui operasi secar sudah tidak ingat kepada anaknya, ibu Rama mengalami gangguan jiwa lalu pulang ke Bogor,” kata Nisfatul.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat menambahkan kondisi di Panti Sosial Pemkab Tangerang terus dimaksimalkan untuk menjaga dan merawat para ODGJ dan PMKS yang ada di Kabupaten Tangerang.
“Saat ini sudah ada 14 orang kami rawat, salah satunya nenek Ating dan Rama, tempat tinggal, makan dan minumnya kita jamin susuai amanat undang-undang,” kata Ujat.
UPTD Rehabilitasi PMKS yang beralamat di wilayah Kecamatan Jayanti ini memiliki 24 kamar, setiap kamarnya memiliki fasilitas tempat tidur, kamar mandi dan perlengkapan lainnya, areanyapun luas dan ada penjagaan yang ketat dan pengasuh yang setiap harinya melayani mereka.
“Setiap kamar dihuni dua orang, dengan fasilitas penerangan, penjagaan dan pengasuh yang setiap harinya melayani,” jelasnya.
Sementara, saat meninjau Panti Sosial, Sekretaris Daerah Maesal Rasyid mengecek dan menyapa kondisi para penghuni panti, menyapa nenek Ating, Rama dan juga penghuni lainnya.
Sekda merasa terenyuh ketika melihat Rama dan rekan-rekan penghuni panti. Dalam kondisi apapun, pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakat, terlebih mereka yang mengalami depresi, gangguan jiwa atau ODGJ dan PMKS.
“Mudah-mudahan dengan kita rawat di sini mereka bisa kembali normal, dan juga bersosialisasi. Tetapi sepanjang belum bisa bersosialisasi, kita akan menjamin terkait dengan asramanya, tempat tidur dan makannya,” ungkap Sekda. (jarkasih)