SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pendidikan per hari ini, Senin (13/09/2021) mulai melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas untuk SMP. Setidaknya ada 40 SMP baik negeri maupun swasta yang sudah bisa melaksanakan PTM pada tahap pertama ini.
Salah satu sekolah yang menggelar pembelajaran secara luring adalah SMP Negeri 25 Kota Tangerang di Jalan Inpres Raya, RT 03/04, Kelurahan Gaga, Kecamatan Larangan. Siswa yang mendapat kesempatan untuk mengikuti proses belajar mengajar di bangku kelas tampak khidmat mengikuti pelajaran yang disampaikan guru.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah saat melakukan peninjauan ke sana sempat menyapa siswa di dua kelas. “Gimana seneng belajar di rumah atau dari kelas?”tanya Arief kepada siswa yang diserempak dijawab dari kelas. “Nah, kalau mau terus belajar dari sekolah, harus disiplin. Jaga protokol kesehatan. Salah satunya harus menggunakan masker, terus menjaga jarak serta cuci tangan,” ujarnya. Dia juga mengingatkan agar siswa sepulang sekolah supaya langsung membersihkan badan serta mencuci pakaian seragam yang dikenakan. “Saya juga begitu, pulang kerja baju langsung direndem. Supaya apa, jangan sampai kita tertular Covid-19,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu Arief juga menanyakan apakah para siswa ada yang belum divaksin, namun tidak ada satu pun yang mengacungkan tangan sebagai tanda bahwa semua sudah mengikuti vaksinasi. “Kalau orangtuanya gimana. Udah vaksin semua?”tanyanya lagi. “Udah,” sahut murid lagi. Sebelum meninggalkan kelas, dia pun berpesan agar siswa sungguh-sungguh mengikuti pembelajaran.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tangerang Jamaluddin menyampaikan, vaksinasi adalah salah satu syarat agar siswa bisa mengikuti PTM. Namun begitu untuk siswa yang tak bisa divaksin berkaitan kormobid bukan berarti tidak bisa ikut PTM. “Tapi untuk awal kita memang ketatkan dahulu supaya jangan sampai PTM memicu klaster baru,”terangnya.
Terkait penundaan PTM bagi siswa TK maupun SD itu lantaran pihaknya mendapat banyak masukan dari kalangan kompeten seperti Ikatan Dokter Anak, masyarakat serta pemangku kepentingan lainnya.
“Saya disampaikan bahwa kondisi sekarang masih rawan, terutama bagi anak-anak SD. Karena anak SD sendiri belum divaksin, terus orangtua banyak juga yang belum divaksin. “Makanya harapan kita anak-anak SD bisa segera divaksin, termasuk orangtuanya,” ucapnya.
Namun katanya bukan tidak mungkin pembelajaran TK maupun SD bisa digelar apabila kondisi pandemi Covid-19 tetap kondusif. “Insya Allah kita akan evaluasi dua atau tiga minggu ke depan mudah-mudahan kalau hasilnya oke bisa kita laksanakan (PTM TK dan SD),” terangnya. (made)