SATELITNEWS.ID, LEBAK—Hujan yang melanda tiga wilayah di Kabupaten Lebak sejak Senin (13/09/2021) sore hingga Selasa (14/09/221) pagi mengakibatkan 789 rumah terendam banjir. Ketiga wilayah itu ialah Kecamatan Rangkasbitung, Cibadak dan Kecamatan Kalanganyar. Satu orang dikabarkan tewas
Informasi yang dihimpun, banjir yang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Lebak terdiri dari empat desa di Kecamatan Rangkasbitung 605 rumah yang terdampak yakni Kelurahan Muara Ciujung Timur sebanyak 290 rumah, Kelurahan Rangkasbitung Barat 177 rumah, Rangkasbitung Timur 108 rumah, dan Desa Jatimulya sebanyak 30 rumah.
Sementara di Kecamatan Kalanganyar terdapat 162 rumah terdiri dari Desa Cikatapi 24 rumah, Desa Aweh 67 rumah, Desa Kalanganyar 62 rumah, Desa Cilangkap 9 rurumah. Di Kecamatan Cibadak total 22 rumah teridir dari Desa Kaduagung Tengah 22 rumah. Sementara untuk korban jiwa satu orang di Kampung Lembur Sawah, Kecamatan Rangkasbitung akibat terseret luapan sungai. Sementara ada tiga rumah rusak ringan dan 1 rumah rusak berat. Warga yang mengungsi sebanyak 400 jiwa di sejumlah masjid di wilayah Rangkasbitung. “Total sementara ya, itu ada 789 rumah yang terendam banjir akibat guyuran hujan yang terjadi sejak sore Senin hingga Selasa pagi (3-4/09/2021),” katanya kepada Satelit News.Id, Selasa (14/9).
Anggota BPBD kata Febby, masih terus menginventarisi titik-titik yang terdampak banjir ini. Mengingat, cuaca ekstrem saat ini masih terjadi sejumlah kecamatan di Kabupaten Lebak. Begitupun bantuan kedaruratan untuk saat ini kata Febby lagi anggota membuat nasi bungkus yang disebar di beberapa titik yang terdampak. “Banjir terparah dan terbanyak itu di Kecamatan Rangkasbitung. Maka kamu harapkan kepada warga untuk selalu waspada,” ujarnya.
Kasi Logistik dan Kedaruratan, Agus mengatakan bantuan nasi bungkus telah di kirim ke sejumlah titik yang terdampak. Sementara di posko utama (BPBD) anggota dibantu petugas Satpol PP terus membungkus nasi berikut lauknya yang akan dikirim kembali. “Nasi bungkus yang sudah dikirim sebanyak 378 bungkus,” katanya.
Dampak banjir yang merendam rumah warga dengan ketinggian bervariasi tersebut membuat ratusan warga mengungsi ke sejumlah masjid, Agus mengaku BPBD belum mendirikan pos pengungisan. Sebab, warga yang terdampak mengungsi di sejumlah masjid. “Kalau kita nggak mendirikan tenda untuk posko pengungsian, karena sudah didirkan oleh Tagana dan Dinas Sosial,” imbuhnya.(mulyana)