SATELITNEWS.ID, PAMULANG— Musim hujan yang terjadi beberapa waktu lalu menimbulkan banyak persoalan. Selain banjir, berbagai jenis penyakit juga kini mendera masyarakat. Salah satunya penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti.
Di Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangsel, tercatat sebanyak 41 orang pasien DBD yang dirawat. Jumlah itu terhitung sejak Februari hingga pekan pertama Maret 2020. Lebih memprihatinkannya lagi, dari jumlah tersebut sebanyak 18 pasien di antaranya berusia di bawah 17 tahun atau masih anak-anak.
“Awal Februari sampai minggu pertama bulan ini, sudah ada 41 pasien DBD yang dirawat. Untuk usia anak-anak ada 18 pasien,” kata Ronald Adrianto S, Kepala Seksi Pelayanan Medis (Yanmed) RSU Kota Tangsel, di Pamulang, Senin (09/3/2020).
Dari 41 orang yang dirawat di RSU tersebut, 33 di antaranya warga Kota Tangsel, sedangkan delapan lagi dari wilayah lain. Pasien itu terdiri dari laki-laki 23 orang dan perempuan 18 orang.
“Totalnya dari periode kemarin ada 41 pasien yang dirawat di RSU. Sekarang yang masih menjalani perawatan tinggal 11 pasien. Jadi yang kondisinya membaik bisa pulang dan rawat jalan,” ujar Ronald.
Terus bertambahnya penderita DBD itu bisa saja diakibatkan oleh cuaca saat ini. Di mana musim penghujan masih terus terjadi. Meski begitu, nyamuk DBD sebenarnya tak terlalu terpengaruh cuaca karena bisa saja perkembangbiakannya terus berjalan di tempat-tempat tertentu.
“Kan bisa saja misalnya sedang pergi ke daerah lain, terus di sana ada perkembangbiakan nyamuk DBD, lalu terkena gigitannya. Begitu pulang ke sini dua tiga hari langsung demam, bisa saja seperti itu,” pungkasnya.
Selain DBD, beberapa waktu lalu masyarakat Tangsel juga diduga diserang Chikungunya. Sedikitnya 70 warga RW 10 Kampung Rawa Lele, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, menderita demam dan radang persendian.
Ketua RW 10 Kampung Rawa Lele, Sofyan mengatakan, dugaan penyakit chikunguya yang dialami warganya itu terjadi sejak awal tahun 2020. “Sekitar ada 70 orang di empat RT itu yang terkena sejak awal Januari 2020 sampai sekarang, masih ada (yang terkena),” kata Sofyan, Selasa (11/2/2020).
Menurut Sofyan, sejak awal Januari 2020, sebanyak 70 warga tersebut mengeluhkan rasa yang sama seperti demam, radang sendi hingga tak mampu berjalan. Sebagian dari mereka yang mengeluhkan penyakit itu telah dibawa ke Puskesmas Jombang. “Dari 70 itu sudah ada yang sembuh. Saat ini masih ada 17 orang. Tapi masih ada yang merasakan saat ini. Seperti tadi ada warga namanya Pak Roni itu sampai tidak bisa jalan. Tadi dibawa ke RSUD pakai ambulans,” kata dia. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post