SATELITNEWS.ID, TANGSEL— Kuota siswa pada pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di Tangerang Selatan akan ditambah, dari saat ini sebesar 50 persen. Hal itu berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan PTMT dari jenjang TK, SD dan SMP yang dianggap tidak menimbulkan kasus baru.
“Inginnya seperti itu (kapasitas kelas ditambah), kalau seumpamanya sudah semakin bagus, semakin disiplin,” ucap Wali Kota Tangsel, Benyamim Davnie, Jumat (24/9/2021).
Dia memastikan, kegiatan PTMT di Tangsel yang telah berjalan selama 3 pekan tidak menimbulkan adanya kasus baru. Dia menyebut, tidak ada sekolah yang ditutup.
“Saya langsung monitor ke camat, kemudian ke kepala Dinas Pendidikan Alhamdulillah tidak ada kasus positif di anak-anak yang mengikuti PTM di Tangsel,” jelasnya.
Dia memastikan, proses belajar di sekolah tetap berjalan. Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan evaluasi. “Kita evaluasi lagi seperti apa kedepannya nambah (kapasitas) enggak dari 50 persen, kita evaluasi terus,” ucapnya.
Namun demikian, kepatuhan protokol kesehetan para wali murid saat mengantar dan menjemput putra dan putrinya harus disorot karena kerap berkerumun. “Jadi perhatian ibu-ibu yang anter dan jemputnya. Ini yang kemarin masih berkerumun,tapi sudah kita mintakan untuk diurai,” jelasnya.
Dia menekankan, para guru dan staf pendidik di lingkungan sekolah harus menjadi contoh dalam penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah. Dia meminta semua pihak tidak terlena dalam euforia PTMT.
“Jangan kemudian warga ini euforia dengan mengabaikan 5M protokol kesehatan. Karena konsekuensinya kalau terjadi penularan lagi dalam PTMT ini, akan kita ketatkan. Termasuk sekolah kita liburkan lagi kalau diperlukan,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Tangsel, Taryono mengatakan tercatat baru 75 tingkat pendidikan SMP yang beru menggelar PTMT. Angka tersebut belum ada penambahan semenjak PTM tingkat pendidikan SMP digelar di wilayah kerjanya. “Tetap seperti kemarin belum ada penambahan,” katanya.
Saat ini terdapat 207 sekolah tingkat pendidikan SMP di wilayah kerjanya. Dari data tersebut tercatat hanya 75 sekolah tingkat pendidikan SMP yang mengadakan kegiatan PTM. “Sekolah tingkat pendidikan SMP yang masih mengadakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sebanyak 132,” ungkapnya.
Selain itu, jumlah siswa yang mengikuti kegiatan PTM sebanyak 7.558 pelajar dari 56.428 pelajar tingkat pendidikan SMP. “Sedangkan pelajar yang menjalani PJJ sebanyak 48.870 orang,” tuturnya. (jarkasih)