SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Pandemi Covid-19 gelombang ketiga berpotensi terjadi pada Desember 2021 mendatang oleh pakar. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menanganinya.
Salah satunya dilakukan RSUP Sitanala Neglasari dengan menyiapkan layanan Covid-19 secara terpadu. Demikian diungkapkan oleh Ketua Satgas Covid-19 RSUP Sitanala Sarwoko. “Dalam layanan itu, antara IGD, ICU, dan ruang rawat isolasi Covid-19 beserta ruang penunjang seperti laboratorium dan radiologi berada dalam satu zona, satu atap,” ungkap Sarwoko, Senin (27/9/2021).
RS di bawah naungan Kementerian Kesehatan itu meletakkan ruang-ruang penanganan Covid-19 di dalam satu gedung agar pelayanan pasien menjadi lebih efektif. Selain itu, berkait kebutuhan tabung oksigen, RSUP Sitanala rencananya akan menggunakan tangki oksigen cair. Pihaknya menggunakan tangki itu lantaran kapasitasnya yang lebih besar.
“Untuk kebutuhan oksigen akan direncanakan menggunakan chamber atau tangki oksigen liquid (cair) dengan kapasitas yang lebih besar, bisa kemungkinan 2-3 chamber,” jelasnya.
Dia melanjutkan, pihaknya masih menyimpan tenda darurat milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk dijadikan sebagai IGD khusus Covid-19. Bila nantinya memang ada kenaikan kasus, RSUP Sitanala akan kembali memasang atau mendirikan dua tenda darurat tersebut. “Masih disimpan (tenda darurat). Tenda nanti buat jaga-jaga saja, akan dipasang jika kasus naik lagi,” sebut Sarwoko.
Langkah lain untuk menghadapi potensi gelombang ketiga, yakni seluruh tenaga kesehatan di RS tersebut telah menerima vaksinasi Covid-19 dosis ketiga alias dosis booster. Kemudian, RSUP Sitanala menyediakan sekitar 130 kasur khusus Covid-19. Namun, sebagian di antaranya telah dinonaktifkan sebagai kasur khusus pasien lantaran kasus Covid-19 tengah melandai.
“Kemarin 130 (kasur). Tapi karena kasus Covid-19 menurun tajam, maka sebagian dinonaktifkan dulu,” ucap dia. Satgas Penanganan Covid-19 dan para epidemiolog sebelumnya mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada agar tak terjadi situasi ketika terjadi puncak gelombang dua Covid-19 pada Juli 2021. Fasilitas layanan kesehatan pun bersiap menghadapi kemungkinan gelombang ketiga Covid-19.
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) melakukan koordinasi dengan seluruh rumah sakit di Indonesia. Sekretaris Jenderal Persi Lia Partakusuma mengatakan upaya persiapan perlu dilakukan karena rumah sakit di negara tetangga Indonesia mengalami kenaikan angka masuknya pasien ke RS. Lia menyebutkan, negara tetangga yang mengalami kenaikan angka pasien Covid-19 di RS, yakni Singapura, Malaysia, Filipina, Brunei, dan Australia. “Yang harus berjaga terutama daerah-darah perbatasan dan ibu kota provinsi,” pungkasnya. (irfan)