SATELITNEWS.ID, SERANG—Jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 Papua, Pengurus Provinsi Ikatan Motor Indonesia (Pengprov IMI) Banten ingin memberikan pengalaman berbeda bagi atlet. IMI menjadwalkan keberangkatan patriot olahraga ke Belanda.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pembinaan Prestasi di Pengprov IMI Banten, Tubagus Baenur Zaman. Kata dia, atlet atas nama Tubagus Bannett Adiyatma akan diboyong ke Negeri Kincir Angin pada Agustus mendatang selama dua bulan.
“Insya Allah kalau jadi Bennett akan di kirim ke Belanda pada Agustus mendatang. Latihan dengan pelatih profesional di Belanda. Selesai dari sana, langsung terbang ke Papua untuk mengikuti perlombaan PON XX/2020,” paparnya kepada awak media, Selasa (10/3).
Hanya saja, diakui pria yang kerap disapa Beben itu, keberangkatan Bennett tidak memakai dana Pengprov IMI Banten maupun KONI Banten. “Tapi kocek pribadi. Kebelulan saya ayah dari sang atlet. Karena melihat keinginan kuat dari putra saya, makanya berusaha untuk memberikan persiapan yang terbaik,” ujarnya.
Kini, laki-laki yang berprofesi sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Serang tersebut sedang mencari sponsor untuk membantunya mengirimkan atlet ke Belanda.
“Soalnya uangnya cukup besar. Perhari saja, sekitar 1000 dolar atau jika dirupiahkan Rp 15 juta mesti saya keluarkan untuk keperluaan makan, penginapan, dan pelatih,” jelasnya.
Sedangkan Ketua Umum Pengprov IMI Banten, Tb. Roy Fachroji Basuni mengatakan, sekarang pebalap Banten masih berlatih di luar daerah.
Untuk Tubagus Bannett Adiyatma di Solo, Jawa Tengah dan Jefri Bule, Arip, serta Doni di Salatiga, Jawa Tengah.
“Semoga saja mereka bisa memberikan yang terbaik saat tampil di PON XX/2020 Papua. Harapan saya pribadi, minimal bisa mendulang emas seperti saat berlaga di babak prakualifikasi,” tekadnya.
Sementara Ketua Umum KONI Banten, Rumiah Kartoredjo menyatakan, sepertinya terpaksa meniadakan ploting anggaran untuk ujicoba atlet Banten baik di luar daerah maupun luar negeri. Pasalnya, dana hibah yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten minim. Hanya Rp 45 miliar, beda jauh saat pelaksanaan PON XIX/2016 Jawa Barat Rp 70 miliar.
“Tapi nanti kita cari solusinya. Sekarang tugas atlet hanya berlatih, bila dana urusan kami (KONI Banten),” pungkasnya. (cmb/bnn/gatot)
Diskusi tentang ini post