Syamsul Bahri memiliki karir di dua jenjang berbeda. Pria yang menjadi guru mata pelajaran teknik sejak tahun 1985 itu merupakan Kepala SMK PGRI 2 Kota Tangerang. Di saat yang sama, dia juga menjabat sebagai dosen sekaligus Wakil Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Mengajar di sekolah dan universitas bukanlah perkara mudah. Syamsul Bahri pun merasakannya. Dia harus menyesuaikan diri ketika menghadapi audiens yang berbeda-beda.
Lulusan Pascasarjana Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang itu mengatakan ada perbedaan karakter antara siswa dan mahasiswa. Para pelajar di SMK dinilainya kurang aktif serta kurang cepat memahami pelajaran. Sementara para mahasiswa lebih cepat dalam menyerap apa yang diajarkannya.
Menurut Syamsul, perbedaan karakter itulah yang membuatnya tertantang. Dia ingin berhasil di dalam mengajar siswa maupun mahasiswa. Untuk itu, sebagai pengajar siswa SMK, Syamsul berusaha untuk terus memperbaharui kemampuannya di dalam mengajar. Dia melakukan beragam inovasi untuk meningkatkan kualitasnya.
“Kalau untuk siswa, kita harus selalu memperbaharui kemampuan dengan melakukan inovasi. Sementara kalau di kampus harus update. Kompetensi harus diasah, harus cepat dan harus progresif,” ujar Syamsul Bahri, Senin (27/9/2021).
Meskipun tantangan yang dihadapinya cukup berat, Syamsul tetap menyukai tugasnya sebagai dosen maupun dekan bahkan kepala sekolah.
“Di sekolah saya memimpin, jadi sudah biasa juga. Kalau jadi dosen dan wakil dekan, bekerja itu lebih memberikan instruksi, memantau, bagian yang mana yang kurang kita suport. Kalau lebih senang mana, senang semua karena kan beda karakter,” ujarnya.
Syamsul Bahri memiliki bekal pengalaman yang cukup untuk menjalani peran di dua level berbeda tersebut. Dia sudah malang melintang sebagai pengajar sejak tahun 1985. Pria berusia 50 tahun itu pernah menjadi guru selama 5 tahun, kemudian wakil kepala sekolah, kepala bidang kesiswaan, bidang kurikulum, wakil kepala sekolah umum hingga menjadi kepala sekolah. Jabatan Kepala SMK PGRI 2 Kota Tangerang diamanahkan kepadanya sejak tahun 2007 lalu. Sedangkan posisi dosen Fakultas Teknik UMT diperolehnya sejak tahun 2009.
Syamsul mengaku berusaha selalu melakukan perubahan di saat bekerja. Saat menjadi Kepala SMK PGRI 2 Kota Tangerang, banyak langkah strategis yang dilakukannnya.
“Ada banyak perubahan yang terjadi. Diantaranya kualitas lulusan siswa dan perkembangan sekolah. Kami juga mempunyai hubungan-hubungan baik dengan industry sehingga siswa nantinya memiliki kompetensi,”ungkapnya.
Banyak prestasi yang diraihnya sepanjang karir sebagai tenaga pendidik. Pada tahun 2018, dia menjadi kepala sekolah terbaik tingkat Provinsi Banten. Selain itu juga sebagai penulis buku di Gramedia, khususnya buku fisika dan matematika. Menurutnya prestasi itu diperoleh dengan niat dan usaha.
“Prestasi itu dengan sendirinya kalau kita memberikan yang terbaik, memberikan dengan benar. Insya Allah kita akan dapat yang terbaik juga. Intinya harus memberikan contoh,” pungkasnya. (mg5)