SATELITNEWS.ID, JAYAPURA—Cabang olahraga karate akhirnya berhasil pecah telur. Untuk pertama kalinya sepanjang keikutsertaan di kompetisi multi event tersebut, karate menyumbangkan medali untuk kontingen Banten.
Medali pertama dari karate untuk Banten disumbangkan atlet putri Marzella Sekar Damayanti dari nomor kata perorangan putrid. Dia berhasil menyumbangkan medali perunggu saat berlaga di GOR Politeknik Penerbangan,Kota Jayapura.
Medali emas untuk kelas ini diraih atlet Sulawesi Selatan atas nama Krisda dan medali perak diraih oleh Jawa Timur atas nama Sisil. Sementara medali perunggu diraih Marzella dan atlet Sulawesi Tengah.
Manajer Karate Banten Joe Manaloe bersyukur atas raihan medali perunggu di ajang PON Papua tahun ini. Keberhasilan ini merupakan pecah telur bagi tim karate Banten di PON. Pada edisi PON sebelumnya karate belum maksimal namun di Papua untuk sementara menghasilkan perunggu.
“Kami bersyukur pada hari pertama bertanding berhasil menyumbangkan perunggu. Mudah mudahan ini akan menjadi pembuka karena kami masih ada beberapa pertandingan,” ungkapnya.
Keberhasilan meraih medali ini buah kerja keras atlet dan pelatih yang mempersiapkan latihan jangka panjang untuk atlet sebelum berangkat ke Papua.
“Latihan yang kami jalankan setahun lebih. Hasilnya kami berhasil meraih medali perdana. Terimakasih atas dukungan dan doa dari semua pihak kepada kami,” tegasnya.
Sementara itu, cabang olahraga dayung yang bertanding di teluk Youtefa, Jayapura gagal meraih medali dan harus puas di urutan keempat. Juara pertama nomor TBR 200 meter diraih Jawa Barat dengan waktu 0049.059. Posisi kedua diraih Provinsi Kalimantan Tengah dengan waktu 0049.098 dan posisi ketiga diraih Papua Barat dengan wakti 0050.557. Banten berada di posisi empat dengan catatan 0050.819.
Pelatih Dayung Banten Ahmad Yaman meminta maaf karena belum bisa menambah perolehan medali di hari terakhir perlombaan dayung. Pihaknya telah berusaha sekuat tenaga untuk bertarung meraih medali.
“Kami mohon maaf belum bisa menambah perolehan medali bagi Banten. Tim sudah berupaya maksimal. Kami hanya kalah seper sekian detik dari Papua Barat,” ungkapnya.
Ia menambahkan kelas TBR nomor 200 meter putra ini merupakan kelas terakhir yang diikuti oleh Banten. Setelah ini atlet dayung akan pulang ke Banten.
“Perlombaan dayung telah usai. Untuk PON Papua kami berhasil mempersembahkan 1 perak dan satu perunggu,” kata dia.
Ia menambahkan target awal sebelum berangkat ke Papua yakni berharap bisa membawa pulang satu medali emas, satu perak, dan satu perunggu. Namun setelah bertanding ternyata belum bisa merealisasikan target.
“Ini akan menjadi bahan evaluasi bagi kita semua. Harapan saya untuk PON 2024 Banten bisa berprestasi maksimal melebihi PON Papua,” tegas Yaman.
Ia menambahkan saat ini skuat dayung juga diisi pemain muda. Dengan latihan dan pembinaan yang maksimal ia yakin dayung akan terus eksis menyumbangkan medali bagi Banten nantinya.
“Regenerasi atlet salah salah satu pilar untuk preatasi. Mohon maaf dan terimakasih atas dukungan dan doa seluruh warga Banten untuk kami,” tutup dia. (gatot)