SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Dua oknum anggota kepolisian diduga terlibat dalam kasus politik uang (money politic) pada pemilihan kepala desa alias Pilkades serentak di Kabupaten Tangerang, Minggu (10/10) lalu. Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro mengungkapkan kedua oknum itu berasal dari satuan Brimob Polda Metro Jaya.
Kedua oknum polisi tersebut berinisial SU (40) dan SO (43). Mereka berpangkat Bripka serta berdinas di Satuan Brimob Polda Metro Jaya.
“Ya benar, ada dua oknum polisi. Sekarang sudah dilimpahkan kasusnya ke Satbrimob Polda Metro untuk diproses pelanggarannya,” ucap Kapolres Wahyu melalui pesan singkatnya Senin (11/10).
Ia menyebutkan, jika saat ini pihaknya telah menyerahkan kasus pelanggaran di Pilkades serentak yang dilakukan oleh kedua oknum aparat itu ke asal satuan mereka bertugas untuk diproses lebih lanjut.
“Akan diproses secara lidik dan sidik pastinya,” katanya.
Kapolres menambahkan tidak ada yang ditahan dalam kasus tersebut. Seban, ancaman hukuman kasus politik uang hanya 9 bulan. Namun mereka dikenakan wajib lapor selama proses penyelidikan
“Hanya wajib lapor karena tidak bisa ditahan soalnya ancaman hukuman 9 bulan,” ujarnya.
Kedua oknum polisi itu diamankan bersama empat orang warga Desa Ranca Kelapa, Kecamatan Panongan, Sabtu (9/10) lalu. Dua anggota Brimob itu mengawal empat tim sukses calon kepala desa nomor urut 2 Linda Gunawan yang sedang membagi-bagikan uang. Empat orang tersebut membagikan sebuah amplop yang berisikan uang Rp 300 ribu kepada warga Desa Ranca Kelapa yang memiliki hak suara dalam Pilkades, Minggu (10/10) lalu.
Kapolsek Panongan AKP Gesit Febriyatmoko menyatakan empat warga tersebut berinisial W, F, A dan RL. Gesit mengatakan, kedua orang tersebut diamankan saat sedang mengawal empat warga yang merupakan anggota tim sukses (Timses) calon kepala desa Ranca Kelapa nomor urut 2.
“Sekarang sudah dibawa ke Polres. Keduanya saat ini masih diperiksa,” ujarnya.
Ketua tim sukses calon nomor 2 calon kades Ranca Kalapa Agus Rahmat membenarkan bahwa ada timnya yang diamankan oleh Mapolres Kota Tangerang terkait dugaan politik uang. Agus mengklaim silaturahmi ke rumah pemilih sembari membagikan uang untuk memilih cakades yang dia usung merupakan hal yang sudah biasa.
” Iya betul, ada anak buah saya dibawah yang diamankan oleh Kepolisian. Lagi pula apa salahnya, dalam pemilihan presiden, bupati, gubernur juga sering timses bagikan uang dalam bentuk silaturahmi, tapi kenapa hanya timses kami yang diamankan, ” kata Agus, Senin (11/10).
Agus mengatakan pihaknya meminta dua oknum anggota kepolisian mengawal “silaturahmi”ke rumah warga karena Desa Ranca Kelapa merupakan salah satu wilayah rawan konflik pada pilkades.
“Ranca Kelapa ini dianggap rawan, karena ketakutan jadi sengaja dikawal. Khawatir ada kekerasan,”ungkap Agus.
Calon nomor urut 2 Linda Gunawan akhirnya memenangi pilkades Ranca Kelapa dalam pemungutan suara Minggu (10/10) lalu. Menurut Agus, kemenangan yang diraih Linda merupakan takdir yang sudah ditentukan oleh Tuhan.
“Kemenangan yang diraih Ibu Linda Gunawan merupakan sudah takdir Allah,”tandasnya. (alfian/gatot)