SATELITNEWS.ID, SERANG—Kabar mengejutkan terkait penyebaran virus corona disampaikan Gubernur Banten Wahidin Halim, Kamis (12/3). Melalui video yang diunggah di media sosial Facebook dan Instagram, Wahidin mengumumkan empat warga Banten positif terinfeksi virus corona.
“Saya kabarkan bahwa berdasarkan laporan dari tim kesehatan Banten, bahwa ada empat warga Banten yang positif terkena virus corona,” kata Wahidin, kemarin.
Menurut Wahidin, warga Banten yang tertular corona baru saja melakukan perjalanan ke Malaysia. Mereka kini sedang mendapatkan perawatan di RSPI Sulianti Saroso dan RSUP Persahabatan Jakarta. Dia meminta masyarakat tak panik dan tetap waspada akan penyebaran virus.
“Jangan panik dan dengan menghindari pertemuan-pertemuan bersifat umum atau paling tidak menjauhi keramaian, agar kita bisa memastikan tidak tertular virus corona ini,” tuturnya dalam video berdurasi 1 menit 53 detik itu.
Juru Bicara Pemerintah RI untuk COVID-19 Achmad Yurianto menegaskan tak mendengar soal kabar warga Banten terinfeksi corona. Yurianto mengaku tidak memberikan data kepada Gubernur Banten.
“Saya tidak dengar Gubernur Banten dapat data dari mana. Karena kita tidak pernah serahkan data itu kepada gubernur tapi pada dinkes untuk di-tracing. Misalnya pasien di Jakarta; tapi ternyata dia warga Tangerang. Kan masuk Banten. Yang setiap hari mondar mandir. Artinya bisa saja. Kita tidak pernah memberikan datanya kepada otoritas itu,” tegas Yuri, kemarin.
Dia menambahkan Kementerian Kesehatan sedang mengawasi 12 orang pasien dalam pengawasan (PDP) terkait virus corona. Kemenkes menyebut 12 orang ini memiliki gejala ringan corona.
“Kemudian berikutnya saya sampaikan tentang PDP yang betul-betul kita awasi, ini pasien baru semua tapi kita minta PDP jadi perhatian khusus karena beberapa di antaranya ada yang baru datang dari luar negeri, ada yang jalani kontak baru-baru itu misalnya dia antar pasien nomor 33,” ujar juru bicara Pemerintah terkait penanganan corona, Achmad Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/3).
Yuri tidak menjelaskan rinci terkait pasien dalam pengawasan ini, dia hanya menyebut ada 12 pasien yang diawasi. Yuri menyebut 12 orang ini datang atas inisiatif mereka sendiri, dan mereka memiliki gejala-gejala awal corona.
“Saya masih belum bisa menyebutkan, tetapi ada pengawasan secara spesifik terhadap 12 orang ini, karena memiliki ada yang insiatif datang sendiri ‘saya dari luar negeri’, ada yang mengatakan sempat berkontak dengan pasien yang sudah kita katakan di awal,” kata Yuri.
Yuri mengatakan 12 orang ini memiliki gejala-gejala awal corona. Dia menyebut 12 orang ini tidak dalam kondisi sehat. “Dan keseluruhannya di 12 ini emang menunjukkan ada gejala (corona) meskipun ringan, bukan orang segar bugar, ada yang panas, demam disertai batuk, dan ada yang disertai pilek,” jelasnya.
Terkait pasien corona,Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto memberikan kabar gembira. Tiga orang pasien positif Corona (COVID-19) yang dirawat di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur dipastikan sudah sembuh.
“Ada 3 yang kita nyatakan sembuh, baik dari sisi laboratorium dan dari sisi klinis,” kata Terawan di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Kamis (12/3).
Mereka yang sembuh yakni pasien nomor 6 seorang laki-laki 39 tahun, pasien nonor 14, laki-laki 50 tahun, dan pasien nomor 19, laki-laki 49 tahun.
Achmad Yurianto mengatakan, ketiga pasien ini dinyatakan sembuh usai menjalani uji laboratorium 2 kali, dan dinyatakan sudah negatif corona. Menkes juga sudah menyaksikan langsung proses pengecekan dan dinyatakan aman.
“Kita memberikan edukasi kepada pasien ini bahwa ketika kembali ke keluarganya mereka harus membatasi diri dulu dari aktivitas,” kata Yuri.
Para pasien sembuh ini juga diminta mengkonsumsi asupan gizi yang cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Pemerintah memperkirakan akan ada 3 lagi pasien corona yang sembuh, saat ini pemeriksaan akhir kepada ketiga orang ini masih dilakukan.
“Dua pasien di RSPU menunggu pemeriksaan yang kedua. Karena ketentuanya menunggu hasil pemeriksaan kedua,” pungkas Yuri.
Sementara itu, satu pasien yang berada di ruang isolasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso meninggal dunia. Pasien itu mengalami sakit pneumonia berat dan juga memakai ventilator.
“Tadi malam masuk dan sudah kita lakukan terapi maksimal, ternyata tidak tertolong pagi hari ini,” kata Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril di kantornya, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (12/3).
Syahril menyampaikan, meski sudah dibawa ke ruang isolasi tim dokter RSPI Sulianti Saroso belum mengetahui apakah pasien tersebut masuk ke dalam kategori Pasien Dalam Pemantauan (PDP) terkait virus corona atau tidak. Karena hingga kini, hasil laboratorium belum keluar.
“Labnya belum ada hasil. Tetapi dari tracking pasien itu tidak ada kontak yang betul-betul berat didapatkan. Jadi saat ini masih dipelajari betul oleh rumah sakit yang mengirim maupun dari kita, mudah-mudahan negatif (virus corona) dan tidak ada apa-apa,” ujar Syahril.
Sayhril membeberkan, sosok pasien yang berada di ruang isolasi itu berjenis kelamin perempuan berusia 37 tahun. Dia menyebut, pasien itu sempat mengalami sesak nafas.
“Dia kadang-kadang sesak, tapi sedikit ya,” beber Syahril.
Oleh karena itu, RSPI Sulianti Saroso belum bisa memastikan apakah pasien rujukan yang meninggal itu masuk kategori PDP virus corona atau tidak. Karena RSPI masih menunggu hasil laboratorium.
“Masih di tracking, makanya saya bilang tidak ditempatkan secara jelas kepada kluster atau bukan,” tukas Syahril. (jpg/gto)
Diskusi tentang ini post