SATELITNEWS.ID, SERPONG— Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengguyur anggaran untuk Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sebesar Rp3 miliar. Dana tersebut untuk pengadaan alat konvalesen yang diajukan PMI Tangsel.
Ketua PMI Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, pihaknya sudah memiliki satu unit alat donor plasma darah konvalesen. Namun, PMI perlu satu alat lagi karena tingginya animo masyarakat penyintas Covid-19 untuk mendonor. “Kebutuhan alat konvalesen kita sudah ada tapi ternyata animo masyarakat untuk mendonorkan plasma konvalesen itu luar biasa,”ujar Airin.
Di samping itu, penambahan alat tersebut dimaksudkan agar penyediaan plasma darah untuk terapi pasien Covid-19 bisa lebih cepat. Dia berharap PMI Tangsel bisa memiliki bank plasma darah konvalesen untuk terapi para pasien Covid-19. “Apabila kita di-support pemerintah, mudah-mudahan alatnya segera ada, sehingga bisa dilakukan percepatan dan kami pun bank plasma konvalesen,” kata Airin.
Ketersediaan plasma darah konvalesen tetap diperlukan walaupun kasus Covid-19 di Tangsel mengalami penurunan. “Walaupun angka sekarang sudah menurun kan kalau kita ada bank plasma kan lebih baik. Apabila terjadi sesuatu kita bisa berikan ke masyarakat,” pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengaku sudah menganggarkan pengadaan alat donor plasma konvalesen tambahan yang diajukan PMI Tangerang Selatan. “Kita baru satu di PMI. Bu Airin mengajukan satu lagi, dan sudah kami anggarkan sekarang lagi dalam proses pengadaannya. Karena itu sangat dibutuhkan,” kata Benyamin.
Pihaknya harus melakukan proses penganggaran terlebih dahulu karena alat tersebut terbilang mahal. “Harganya Rp 3 miliaran. Lumayan,” pungkasnya.
Pihaknya menyetujui pengadaan alat yang diajukan PMI Tangsel karena animo masyarakat cukup tinggi untuk mendonorkan plasma konvalesen. Dia berharap alat tambahan tersebut dapat mempercepat proses penyediaan plasma konvalesen untuk terapi penyembuhan pasien Covid-19.
“Karena itu sangat dibutuhkan, mudah-mudahan dengan dua mesin bisa mempercepat produksi pengadaan plasmanya,” katanya. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post