SATELITNEWS.ID, LEBAK—Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya curhat persoalan rendahnya capaian vaksinasi di Kabupaten Lebak, kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat melakukan kunjungan kerja ke Baduy, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kamis (14/10/2021).
Capaian vaksin di Kabupaten Lebak yang hingga saat ini masih di bawah 50 persen itu lantaran sejumlah faktor yang mempengaruhinya di antaranya Sumber Daya Manusia (SDM), Stok vaksin hingga masyarakat masih ketakutan terhadap efek cairan tersebut akibat berita hoaks. Maka dari itu, persoalan tersebut langsung di sampaikannya kepada Menkes Budi.
“Yang membuat rendah ini disamping topografi, memang vaksinasi masih bisa dilakukan oleh bidan, tetapi penanggungjawabnya harus dokter, untuk itu kami masih kekurangan dokter,” kata Iti.
Saat ini tenaga kesehatan (nakes) khususnya dokter selaku penangung jawab vaksin, menurut Iti saat ini tidak ada. Ini. Kata kata ini menjadi salah satu faktor masih rendahnya cakupan vaksinasi. “Kami masih kekurangan dokter, kalau kemarin ada penambahan terkait insentif. Ada yang ditugaskan di Lebak, kalau sekarang tidak ada,” katanya.
“Dilemanya saat ini bagi kami minimnya pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di jalur formasi kesehatan khususnya dokter. Maka saya sampaikan ke Menkes, semoga ini menjadi solusi di Kabupaten Lebak,”timpal nya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan tanggapanya terkait permasalahan yang dihadapi Kabupaten Lebak. Bahwa saat ini kekurangan dokter bisa dibantu juga oleh pihak bidan, TNI dan Polri.
“Masalah dokter ini saya paham, dengan aturan yang baru. Kita masih berpikir bagaimana untuk penempatan ini, karena dokter ini bukan hanya untuk sisi komersial tetapi sosialnya juga harus ada,” katanya.
Budi menambahkan jika dokter-dokter ini dipaksa ditempatkan di daerah, maka akan melanggar hak asasi manusia. “Kita akan cari dokter-dokter yang hatinya yang ingin mengabdi ke masyarakat,” imbuhnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post