SATELITNEWS.ID, JAKARTA-Indonesia patut berbangga, karena dapat membuat produk-produk halal yang berkualitas dengan bahan-bahan asli Indonesia dan dibuat di Indonesia. Jadi tidak perlu lagi mengimpor produk halal berkualitas, bahkan sudah bisa mengekspor ke mancanegara.
“Kini Indonesia patut berbangga, karena kita dapat membuat produk-produk halal yang berkualitas dengan bahan-bahan asli Indonesia dan dibuat di Indonesia. Jadi, sekarang kita tidak perlu lagi impor untuk mendapatkan produk halal berkualitas. Bahkan sebagian besar produk-produk ini telah diekspor ke berbagai negara,” tutur Direktur Utama Halal Network International (HNI) Agung Yulianto, di sela-sela (milad) ke-9 HNI, di Hotel Intercontinental, Jakarta, Ahad (17/10), yang dikutip dari Republika.co.id, Selasa (19/10/2021)
Agung menjelaskan, hal tersebut merupakan komitmen perusahaannya dan para anggota di dalamnya untuk mengatasi persoalan ekonomi Indonesia. “Kami peduli terhadap produk asli Indonesia, karena kami menyadari jika impor lebih besar dari ekspor itu membahayakan negara kita, berarti terjadi defisit neraca perdagangan,” ujarnya.
Hal sebaliknya, jelas Agung, Indonesia akan dapat menjadi negara maju jika ekspornya lebih besar dari impor. Ketika ekspor meningkat, maka akan terjadi surplus perdagangan, yang berarti devisa negara dan per kapita penduduknya semakin besar. “Kesadaran ini yang kami berikan kepada anggota-anggota yang tergabung dalam HNI,” jelas dia.
Tak hanya soal produk halal dan ekspor-impor, kepedulian HNI terhadap ekonomi Indonesia juga terwujud dengan mengajak sektor usaha UMKM untuk tumbuh bersama dalam memproduksi produk halal.
Komisaris HNI Rofik Hananto menjelaskan, sebagai perusahaan bisnis halal network di Indonesia yang fokus pada penyediaan produk-produk barang konsumsi yang halal dan berkualitas, pihaknya mencoba meningkatkan taraf pelaku UMKM di Indonesia.
“Sudah ada lebih dari 21 pelaku UMKM yang menjadi perusahaan besar dengan bergandengan tangan bersama kami,” ungkap Rofik.
Menurut Rofik, sektor UMKM belum mendapatkan perhatian yang cukup, padahal sebagian besar Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berasal dari UMKM.
“HNI sangat peduli terhadap hal tersebut, sebagai contoh sebelumnya terdapat salah satu pengusaha UMKM yang kami bina, hanya dapat menjual produk sabunnya 500-1000 buah per bulan, kini setelah kami tingkatkan, produksinya mencapai 2 juta buah per bulan,” tutur Rofik.
Rofik berharap dengan jumlah 4,3 juta anggota yang tergabung di dalamnya, HNI dapat memberikan peran yang signifikan dalam ekonomi Indonesia.
Komika Abdur Arsyad, yang didaulat menjadi bintang tamu dalam acara Milad ke-9 HNI tersebut, mengapresiasi inisiatif HNI dalam mengembangkan produk Halal di Indonesia. Menurut dia, umat Islam di Indonesia harus memberikan kontribusi maksimal bagi negara.
“Umat Islam di Indonesia harus memiliki peran penting dalam ekonomi, baik untuk mengatur ekonomi bagi dirinya sendiri ataupun untuk negara. Kita harus bersatu untuk itu, agar ekonomi umat Islam semakin jaya,” tandasnya.
HNI sendiri saat ini, sejak berdiri di tahun 2012 telah memiliki lebih dari 200 ribu outlet yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, bahkan hingga ke mancanegara. HNI telah mengeluarkan beraneka ragam produk kebutuhan rumah tangga seperti kosmetik, makanan dan minuman, hingga obat-obatan. (rpc/aditya)
Diskusi tentang ini post