SATELITNEWS.ID, SERANG–Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Serang, melakukan rehabilitasi jaringan irigasi di enam lokasi. Kegiatan yang dilaksanakan dari tahun 2019 hingga tahun 2022 nanti, menyerap anggaran senilai Rp 16,1 Miliar.
Kepala DPUPR Kabupaten Serang, Okeu Oktaviana mengatakan, berdasarkan data yang dimilikinya jaringan irigasi yang belum dibangun masih banyak. Adapun kondisinya dari total 262 jaringan irigasi, sekitar 35 persen lagi yang perlu diperbaiki.
Namun kata dia, dari tahun 2019 sampai tahun 2022, pihaknya memiliki program IPDMIP (Integrated Participatory Development and Manajemen Irigation Program). Total anggarannya sebesar Rp16,1 Miliar. “Terdiri dari rehab jaringan irigasi sebanyak 6 DI, kemudian pemulihan sarana dan prasaran keirigasian, pelatihan P3A dan legalisasi P3A serta pembinaan,” kata Okeu, saat meresmikan pembangunan jaringan irigasi di Desa Margasana, Kecamatan Kramatwatu, Kamis (21/10/2021).
Sementara, Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa meminta, suporting dari pemerintah ini agar dimanfaatkan sebaik-baiknya. Sehingga, konsistensi suplay air tetap terjaga.
“Kita juga merasakan manfaatnya sesudah ada irigasi ini yang tadinya pengairan sawah di Margasana mengandalkan air tadah hujan dan dari Tasikardi, sekarang dengan adanya irugasi ini mampu mengairi sawah 109 hektar dan sebagian wilayah Kasemen Kota Serang 100 hektar,” ungkap Pandji.
Menurut Pandji, dengan adanya perluasan areal sawah teknis otomatis akan berdampak kepada peningkatan produksi beras. “Tentunya akan memberikan efek pada kesejahteraan petani,” tandasnya.
Namun menurutnya, agar irigasi ini berumur panjang, masyarakat petani untuk memelihara. “Ini (pembangunan irigasi) dananya dari pusat. Yang kita resmikan ini airnya mengandalkan dari sungai yang kain, bukan dari pamarayan,” imbuhnya. (sidik)
Diskusi tentang ini post