Suhelmi mengawali karirnya di dunia pendidikan dengan menjadi guru ekstrakurikuler pencak silat khususnya Tapak Suci. Pria kelahiran Tangerang 27 Juni 1971 itu sudah fokus mengajar ekskul sejak tahun 1995. Siapa sangka, takdir membawanya ke jenjang lebih tinggi. Suhelmi menjadi kepala sekolah, tepat 20 tahun berselang sejak pertama kali atau tahun 2015 terjun di dunia pendidikan.
MAYA SAHURINA, Tangerang
Suhelmi muda tak tertarik menjadi tenaga pendidik seperti guru. Dia lebih asyik mengajar ekstrakurikuler Tapak Suci dari sekolah ke sekolah. Alumni Universitas Sultan Ageng Tirtayasa itu bahkan mengaku tidak pernah terpikir untuk menjadi kepala sekolah.
Ketika mengajar ekstrakurikuler pun, kata Suhelmi, dia tidak melakukannya di sekolah Muhammadiyah. Padahal orangtuanya merupakan warga salah satu organisasi kemasyarakatan terbesar di Indonesia itu.
“Saya nggak pernah sekolah atau kuliah di Muhammadiyah, mengajar pun saya nggak di Muhammadiyah,”ujar Suhelmi, Selasa (19/10/2021).
Dia mulai berpikir menjadi guru setelah mendapatkan nasihat dari orangtuanya. Seiring berjalannya waktu, Suhelmi melihat perkembangan dunia pendidikan dan mencoba mengajar ke sekolah.
“Makin lama makin kecemplung ke sekolah karena melihat makin berkembang. Ya terjun akhirnya. walaupun waktu itu aktif di organisasi tapi sambil mulai bekerja dan dari awal itu ke guru kelas, wakil kepala sekolah hingga ke kepala sekolah,” jelasnya.
Helmi mengungkapkan perubahan mulai terjadi pada tahun 2010. Dia mengurangi aktivitasnya di ekstrakurikuler dan fokus menjadi tenaga pendidik. Apalagi saat itu dia juga merangkap sebagai humas SMK Muhammadiyah Tangerang 1.
“Pada saat menjabat di bidang humas, saya sudah mulai berkurang ekskul di Tapak Suci. Setelah menjadi kepala sekolah, sudah benar-benar terhenti,”jelas bapak tiga anak itu.
Meski ia sudah tidak fokus atau tidak terjun ke ekstrakurikuler, namun Helmi mendorong anak-anaknya serta para siswanya untuk menguatkan diri dengan melakukan olahraga. Terutama silat.
“Karena saya sudah nggak di tapak suci. Saya mendorog anak-anak untuk ke silat, Hingga kemarin tuh juara silat tingkat banten,”imbuhnya. (gatot)
Diskusi tentang ini post