SATELITNEWS.ID, TIGARAKSA—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang menyebut sebanyak 394 orang di Kabupaten Tangerang terkena kusta. Berdasarkan data Dinkes, dari ratusan penderita tersebut, warga di wilayah Tangerang Utara atau Pantura adalah yang terbanyak.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmidzi mengatakan, bahwa jumlah penderita kusta di Kabupaten Tangerang pada tahun 2019 sampai saat ini terdapat 394 orang. Kata dia, penderita kusta paling banyak berasal dari wilayah Tangerang Utara.
“Kalau tahun 2020 ini, jumlah penderita kusta belum punya data pasti, karena proses pendataan dilakukan setiap tahun. Tapi biasanya jumlah penderita tidak beda jauh dengan tahun 2019 yakni 394 orang. Paling banyak penderita asal Tangerang Utara,” kata Hendra kepada Satelit News, Jumat (13/3).
Hendra mengaku masih terus melakukan pendataan agar para penderita kusta bisa segera ditemukan dan dilakukan penyembuhan. Pasalnya, ketika penyakit menular itu bisa segera ditemukan, maka masyarakat lainnya bisa terselamatkan.
“Artinya begini, bila penyakit menular seperti kusta bisa ditemukan lebih banyak akan sedikit penularannya, karena penderita nanti akan minum obat. Seperti penderita TBC, harus banyak ditemukan untuk segera diobati agar tidak menularkan ke orang lain,” paparnya.
Menurut Hendra, penyakit kusta tidak akan menyebabkan kematian. Namun jika kondisinya sudah sangat parah, maka si penderita akan memgalami cacat permanen, sehingga sangat penting dilakukan pencegahan.
“Memang penderita kusta tidak menyebabkan kematian, tapi bila kusta sudah parah akan meyebabkan cacat fisik,” tandasnya.
Hendra juga mengimbau kepada masyarakat, bila melihat adanya bercak putih ataupun merah di kulit. Maka, dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke Puskesmas untuk mengetahui apakah hal tersebut kusta atau bukan. Menurutnya, hal ini penting dilakukan karena kusta tidak memilik ciri khusus.
“Maka dari itu, jika melihat tanda bercak putih atau merah, segerakan periksa ke Puskesmas. Karena kita tidak pernah tahu jika tidak diperiksa terlebih dahulu,” imbaunya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post