SATELITNEWS.ID, BANTUL—Persita masih belum bisa menjaga gawangnya dari kebobolan. Dalam pertandingan melawan Arema FC, gawang klub berjuluk Pendekar Cisadane itu dua kali dijebol tuan rumah.
Untungnya, rekor selalu membobol gawang lawan juga masih dipertahankan skuad Widodo C Putro. Pendekar juga mampu mengoyak gawang Singo Edan sebanyak dua kali sekaligus mengakhiri rekor clean sheet dalam lima pertandingan yang dicatatkan tuan rumah. Skor imbang 2-2 mengakhiri pertandingan di Bantul, Rabu (27/10) malam.
Persita menurunkan skuad dengan starting line-up yang sedikit berbeda dari pekan kedelapan. Dua pendekar asing andalan Persita, Harrison Cardoso dan Alex Goncalves tidak diturunkan. Alex tersangkut akumulasi kartu kuning sedangkan Harrison masih dalam proses recovery dari cedera ringan yang didapatnya saat melawan Persikabo pekan lalu.
Pada awal pertandingan, Persita harus bekerja keras menghalau serangan demi serangan dari lawan. Tapi sesekali, Persita dengan kekuatan counter attack pun ikut unjuk gigi.
Separuh babak pertama berjalan, Persita mulai mencoba menambah porsi penguasaan bola untuk memperlambat tempo dan menyeimbangkan permainan. Namun sayang, upaya tersebut justru berbuah petaka. Menit ke-25 Arema bisa menjebol gawang Persita lebih dulu melalui striker Kushedia Hari Yudo. Skor berubah 1-0.
Persita menyimbangkan kedudukan di menit ke-42. Ahmad Nur Hardianto dengan sukses melesatkan bola ke gawang Arema setelah menerima umpan dari Adam Mitter. Kiper Arema FC pun sudah mati langkah dan tidak bisa mengantisipasi tendangan Nur yang mengarah ke pojok gawang.
Sayangnya, Persita kembali kebobolan tiga menit berselang, tepatnya di menit 45. Tuan rumah mencetak gol melalui aksi Dedik Setiawan. Skor yang sama pun tetap bertahan hingga turun minum.
Di awal babak kedua, Persita membuka pertandingan dengan serangan dan peluang dari crossing Andre Agustiar menuju Ade Jantra, namun eksekusinya masih terlalu lemah. Peluang kedua pun kembali diciptakan dari duet Ade-Nur. Sayang, Nur masih sedikit terlambat menyambut umpan belakang dari Ade.
Ketinggalan satu gol dan dengan posisi yang terus digempur, Persita pun melakukan perubahan, salah satunya dengan melakukan pergantian pemain. Alta Ballah masuk menggantikan Ade Jantra Lukmana.
Memasuki menit ke-70, tempo permainan mulai melambat, berbeda jauh dengan di babak pertama. Terlihat kedua belah pihak mulai kelelahan. Namun sebenarnya ini kesempatan untuk Persita untuk melakukan penyerangan intensif. Persita pun melakukan perombakan dengan memasukkan Aldi Al Achya dan Raphael Maitimo menggantikan Andre Agustiar dan Taufiq Febriyanto.
Di menit-menit terakhir, Pelatih Kepala masih terus merombak skuad, berharap ada perubahan yang signifikan. Chandra Waskito dan Kevin Gomes pun dimasukkan menggantikan Ahmad Nur Hardianto dan Irsyad Maulana.
Menit ke-91 akhirnya titik terang menghampiri Persita. Berawal dari tendangan bebas yang dieksekusi Bae Sin Yeong dan bola rebound, tapi ada Edo yang menyambut dengan tendangan roket dengan kencang langsung menembus gawang Arema. Skor berubah imbang 2-2 yang tidak berubah hingga peluit akhir dibunyikan wasit. Satu poin diamankan oleh Persita dari laga pekan kesembilan.
Pelatih Kepala Persita, Widodo Cahyono Putro mengapresiasi kerja keras anak asuhnya yang bersusah payah menyeimbangkan kedudukan. Widodo melihat ada beberapa peluang tercipta namun gagal dieksekusi.
“Meskipun tadi ada beberapa peluang yang memang herusnya bisa konversi menjadi gol. Tapi inilah sepakbola. Terima kasih juga untuk para pemain yang sudah bekerja keras ya. Tentunya tidak mengenal lelah untuk terus berjuang untuk menyamakan kedudukan tadi,” ungkap Widodo.
Kata pelatih kelahiran 8 November 1970 ini, ia masih terus mencari formula terbaik untuk bisa menyamaratakan kemampuan pemain yang diturunkan sebagai starting eleven dengan penggantinya. “Inilah sepak bola, di mana kita menyerang pasti lawan juga akan transisi dari defend to attack. Jadi saya harapkan ke depannya siapa pun pemain yang dipasang atau pemain pengganti bisa menjawab kepercayaan dari kami untuk ke depannya karena kita masih banyak pertandingan. Saya harapkan tetap fokus untuk pertandingan berikut,” katanya.
Berbeda dengan gaya bermain Persita sebelumnnya, di pertandingan kali ini banyak tendangan langsung spekulasi yang dilesatkan beberapa pemain. Bahkan gol kedua Persita dari Edo pun lahir dari tendangan keras langsung ke gawang. Kata Widodo, hal tersebut memang sudah menjadi instruksinya.
“Saya sudah bicara ke pemain ya, bahwa ada sisi kelebihan pemain, ada sisi kelemahan pemain. Ya terutama mungkin goal keeper karena kita melihat posisi hujan di sini, harus banyak mengadakan spekulasi shooting. Terbukti tadi Nur mungkin tadi ada shooting sedikit dari posisi untuk mencetak gol dan terakhir yaitu Edo.”
“Itulah dasar sepak bola sebetulnya. Di mana ada kesempatan untuk shooting ya shooting. Tapi overall semua pemain menjalankan instruksi karena dengan instruksi itu mereka kan bersama-sama, chemistry-nya akan terjalin,” lanjutnya.
Widodo pun memuji penampilan seluruh pemainnya malam ini, tapi terutama Edo Febriansah yang tampil gemilang. “Edo ini pemain spesialis kami karena Edo bisa di dua posisi bisa di bek dan bisa di winger atau mungkin posisi striker. Jadi tidak heran kalau Edo bisa mencetak gol. Tapi Edo ini memang luar biasa. Teknikalnya, secara taktik, fisik, pantas dia bisa mencetak gol seperti itu,” lanjut Widodo yang sudah menyiapkan beberapa poin evaluasi untuk pertandingan Persita selanjutnya.
Kapten tim Muhammad Toha bersyukur ia dan rekan-rekannya bisa menampilkan perjuangan luar biasa dan bisa meraih satu poin.
“Saya mengucapkan rasa syukur alhamdulillah atas perjuang teman-teman hari ini yang sudah berjuang sangat keras. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih sekali lagi teman teman buat malam hari ini. Semoga ke depannya kita bisa lebih baik lagi dan bisa mencapai apa yang kita cita-citakan buat Persita,” kata Toha yang mendapatkan tugas untuk mengawal ketat Kushedya Hari Yudo.
“Kalau untuk duel dengan Yudho saya sudah pernah ya waktu di Liga 2 juga pas kita semifinal di Bogor. Dia memang punya kecepatan tapi kita juga bisa mempunyai cara untuk menghentikan dia. Tapi tadi suasana di lapangan agak susah, jadinya memang dia ada space untuk bisa bikin gol ya. Tadi mungkin kita di situ lengah. Tapi alhamdulillah kita bisa membalas walaupun dengan dia membobol tapi kita bisa skor imbang hari ini,” pungkas Toha. (gatot)
Diskusi tentang ini post