SATELITNEWS.ID, SERPONG—Tren kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Tangsel, diklaim cenderung menurun selama dua tahun terakhir ini. Hal itu disampaikan Kepala Unit Pelaksana Teknis Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (UPT P2TP2A) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Tri Purwanto.
Tri menjelaskan, data P2TP2A Kota Tangsel dari tahun 2018, mencatat hanya ditahun 2019 saja yang mengalami lonjakan kasus kekerasan maupun pencabulan terhadap perempuan dan anak di wilayahnya.
“2018 total 192 kasus, kalau 2019 itu 233 kasus, nah ini naik. Terus di 2020 217 kasus dan ini turun. Di 2021 kita belum tahu totalnya berapa tapi kalau melihat total terakhir dari yang kita punya turun juga angka kasus perempuan dan anak ini yaitu 129 kasus,” ujarnya.
Kasus anak juga mengalami hal yang serupa, yaitu mengalami lonjakan pada tahun 2019 yaitu dari 147 kasus di 2018, menjadi 148 kasus di 2019.
Di tahun 2020 sendiri, pihaknya mencatat hanya ada 135 laporan kasus terhadap anak yang masuk. Sementara untuk tahun 2021 yang masih berjalan P2TP2A Tangsel mencatat hingga September ada 80 kasus terhadap anak.
Tri berharap, dengan trend penurunan kasus di Kota Tangsel ini bisa berlanjut untuk tahun-tahun berikutnya, yang tentu diiringi kesadaran masyarakat dalam hal perlindungan terhadap perempuan dan anak.
“Sosialisasi-sosialisasi yang dilakukan oleh DPMP3AKB juga berhasil di tingkat bawah terutama di kelompok masyarakat, organisasi di tingkat bawah saturasi juga ikut bergerak, mudah-mudahan itu berjalan semuanya, sebagaimana yang kita inginkan jadi kita bisa menekan angka yang terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak,” tutupnya. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post