SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Harga minyak goreng melambung tinggi membuat para pedagang ibarat kebakaran jenggot. Mereka mengeluh lantaran, hanya minyak yang menjadi salah satu bahan pokok itu naik sejak sejak awal September.
Salah satu pedagang di Pasar Anyar, Tyo mengatakan harga minyak untuk satu liter menjadi Rp 19 ribu. Dari harga yang sebelumnya yakni Rp 17 ribu. “Naiknya bertahap sejak September kemarin. Dari dari Rp 17 ribu naik ke Rp 18 ribu dan Rp 19 ribu” kata, Jumat (29/10/2021).
Sedangkan untuk minyak goreng ukuran dua liter seharga Rp 35 ribu. Harga itu naik Rp 7 ribu dari yang sebelumnya Rp 27 ribu. “Naiknya tajam lah,” papar Tyo. Pedagang lainnya, Enguan (55) mengungkapkan, harga minyak goreng itu bisa dua kali terjadi kenaikan dalam satu hari. “Yah naiknya enggak besar paling seribu, 500 perak. Tapi kalau tiap hari yah banyak juga,” keluhnya.
Kata Enguan, kenaikan harga itu berpengaruh pada prospek penjualannya. Sebab, banyak pembeli yang mayoritas pedagang kuliner, mengurangi pembelian dan pemakaian minyak goreng. “Pembeli yah agak turun. Tapi kan minyak goreng itu kebutuhan pasti dibeli. Tapi yang biasanya beli dua jadi satu,” jelasnya.
Tak hanya minyak goreng bermerek pedagang minyak curah bernama Amin (65) mengungkapkan, kenaikan harga minyak curah pun mengalami kenaikan. “Yah kami berharap kepada Pemerintah dapat menurunkan harga minyak goreng biar harganya stabil, supaya pedagang kaya kita bisa lancar,” harapnya. Kenaikan harga minyak itu diakui, Direktur PD Pasar Anyar Titien Mulyati. “Mulai tanggal 2 September sudah mulai naik ya harga minyak goreng,” kata dia. (irfan)
Diskusi tentang ini post