SATELITNEWS.ID, DEPOK—Sebanyak 126 orang mengikuti pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah SMA/SMK Provinsi Banten Tahun 2021. Kegiatan itu dimulai Senin (1/11) di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bisnis dan Pariwisata Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Depok, Jawa Barat.
Gubernur Banten Wahidin Halim membuka diklat tersebut. Wahidin meminta para kepala sekolah (kepsek) untuk inovatif, kreatif, dan visioner sehingga mampu menjawab perkembangan kekinian.
“Bapak-bapak dan ibu-ibu di sini dilatih untuk mendapatkan pengetahuan. Padahal baru calon kepala sekolah ya?” ungkap Gubernur.
“Dilatih untuk leadership (prinsip-prinsip kepemimpinan, red), berwirausaha, berinovasi, dan berkreativitas. Kepala Sekolah dalam batas-batas tertentu memimpin dan mengendalikan para guru. Jangan sampai ada konflik antara guru dengan kepala sekolah,” tambahnya.
Dikatakan, saat ini tunjangan kinerja para guru sudah naik. Demikian pula dengan administrasi kenaikan pangkat para guru sudah lancar, tidak boleh ada suap ataupun pemotongan. Untuk guru sekolah swasta juga diberikan insentif Rp 500 ribu per bulan.
“Saya ingin menerapkan tata kelola pemerintah yang baik, membangun pemerintahan yang bersih. Untuk pertama kalinya, tahun 2017, Provinsi Banten raih WTP. Demikian pula dengan pencegahan korupsi dari KPK, selalu tiga besar,” ungkap Wahidin.
Ditambahkan, langkah pertama sebagai kepala sekolah harus jujur. Hal ini untuk menjadikan kepala sekolah sebagai pemimpin menjadi contoh bagi yang lain. Jujur dalam memperoleh haknya dan tidak mengurangi hak orang lain.
Dalam kesempatan itu, Wahidin juga berpesan kepada para calon kepala sekolah untuk berinovasi dan mengkaji jurusan atau program pendidikan yang sudah ada. Perlu dikembangkan pendidikan vokasi sesuai kebutuhan global serta mengkaji jurusan atau program pendidikan yang sudah jenuh.
“Perlu dikaji ulang jurusannya, termasuk kompetensinya, agar dapat bersaing dengan tenaga kerja dari luar. Saat ini ada 21 ribu industri yang beroperasi di Provinsi Banten. Kesiapan kita yang penting, orang luar negeri masih butuh banyak tenaga kerja kita,” tegasnya. (gatot)
Diskusi tentang ini post