SATELITNEWS.ID, SERANG—Atlet disabilitas atau penyandang cacat mendapat perhatian penuh dari pemprov. Kedepan semua pihak, termasuk kabupaten/kota harus lebih sinergi lagi dalam melakukan pembinaan dan pengembangan prestasi mereka. Apalagi berdasarkan Undang-undang Nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, disebutkan pemerintah daerah dan/atau organisasi olahraga penyandang cacat yang ada dalam masyarakat, berkewajiban membentuk pusat pembinaan dan pengembangan olahraga khusus penyandang disabilitas
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy pada acara pelepasan kontingen Provinsi Banten yang akan berlagai di ajang Pekan Paralimpiade Nasional XVI di Papua pada 2-15 November, di salah satu hotel berbintang Kota Serang, Selasa (2/11) mengatakan, kedepan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota harus lebih fokus pembinaan atlet disabilitas, termasuk sarana prasarana pendukung olahraganya.
“Untuk itu, saya berharap ke depan NPC (National Paralympic Committee) dan Dispora (dinas pemuda dan olahraga) baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota agar bersinergi untuk pengembangan sarana dan prasarana sesuai standar minimal program latihan,” kata Andika.
Selain itu, sistem perekrutan atlet juga, lanjutnya, harus dilakukan berjenjang baik melalui jalur seleksi terbuka yang boleh diikuti oleh siswa dengan standar minimal latihan, dan jalur pemantaun khusus untuk klasifikasi tertentu yang memiliki peluang untuk menjadi juara. Pendamping psikologi dan ketersediaan sarana transportasi ramah disabilitas, juga perlu diperhatikan.
Andika mengaku berterima kasih kepada NPC Provinsi Banten dan NPC Kabupaten/Kota yang telah membantu pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan pengelolaan, pembinaan dan pengembangan olahraga bagi disabilitas. Di mana hal itu dilakukan dalam rangka meningkatkan prestasi atlit dan prestasi keolahragaan daerah menuju prestasi nasional dan internasional.
“Pemprov Banten beserta seluruh masyarakat Banten, kata Andika, juga mengapresiasi kepada atlet paralympic, pelatih dan pengurus cabang olahraga serta Kepala Daerah Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten yang telah mendukung kemajuan paralympic untuk mencapai prestasi dengan baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya.
Plt Kepala Dispora Banten M Syaukani dalam laporannya mengatakan, kontingen Peparnas Banten kali ini berjumlah 40 yang terdiri dari atlet 25 orang, pelatih dan asisten pelatih 10 orang dan official 5 orang. Adapun cabang olahraga yang diikuti ada 5 cabang olah raga yaitu angkat berat, boccia, catur, tenis lapangan dan tenis meja.
Diungkapkan Syaukani, kesiapan kontingen Peparnas Banten dalam mematuhi protokol kesehatan disebutkan seluruh kontingen telah di vaksin Covid-19 untuk memenuhi protokol kesehatan.
“Untuk memenuhi protap keamanan, kontingen Banten juga didampingi oleh personel dari Polda Banten,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, NPC Banten mengejar target sepuluh besar pada Peparnas 2021 di Papua ini. Ketua Umum NPC Banten Yoyoh di Serang, mengatakan, saat Peparnas 2016 di Jawa Barat lalu kontingen Perpanas Banten hanya menempati rangking 22. Namun demikian, ia berharap pada Perpanas Papua, Banten bisa mempersembahkan prestasi yang lebih baik.
Yoyoh mengatakan, untuk mewujudkan target tersebut, pihaknya berupaya melakukan latihan dengan maksimal dan melakukan seleksi dengan ketat terhadap atlet-atlet berprestasi binaannya. (rus/bnn/gatot)
Diskusi tentang ini post