SATELITNEWS.ID, SERPONG— Musim pancaroba telah datang. Berbagai jenis penyakit mulai mengancam kesehatan masyarakat. Salah satunya Demam Berdarah Dengue (Dengue).
Di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kasus DBD beberapa bulan terakhir telah banyak menjangkit warga. Kondisi itu berimbas pada permintaan darah untuk kebutuhan pasien yang menderita penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut, sehingga dibutuhkan stok darah yang cukup selama musim pancaroba ini.
Terkait dengan ketersediaan stok darah, Ketua Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangsel, Suhara Manullang memastikan hingga kini stoknya masih aman. “Permintaan darah masih stabil dan stok darah di kami (PMI,red) hingga kini masih aman,” kata Suhara kepada Satelit News, kemarin.
Suhara mengatakan, kebutuhan darah di Kota Tangsel setiap harinya rata-rata antara 50-60 kantong. Jumlah tersebut masih bisa dipenuhi oleh PMI Tangsel. Biasanya, pihaknya menyiapkan stok darah untuk satu minggu ke depan. “Kita siapkan stok darah untuk seminggu, kalau stoknya ada untuk seminggu berarti aman,” jelasnya.
Untuk mendapatkan darah dari pendonor, pihaknya tidak hanya melakukan kegiatan donor darah pada momen-momen tertentu saja dan tidak tunggu bola. PMI Tangsel kini melakukan kegiatan donoir darah setiap hari. Di samping menyediakan alat donor darah di markas PMI, pihaknya juga setiap hari memfungsikan mobile unit untuk keliling jemput bola melakukan donor darah.
“Sekarang tiap hari ada aja warga yang datang ke PMI untuk donor darah, kita juga terbantu dengana danya mobile unit untuk donor darah keliling,” jelasnya.
Diketahui, Dinas Kesehatan Kota Tangsel merilis data kasus DBD yang terjadi di Tangsel belakangan ini. Dari data tersebut, tecatat kasus DBD di daerah itu terjadi kenaikan dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.
Pada bulan Agustus 2021 tercatat sebanyak 30 kasus DBD, September 32 kasus, Oktober 43 Kasus, dan November 2021 hingga pada tanggal 4 kemarin sebanyak 19 kasus.
Adanya kasus DBD turut berimbas terhadap permintaan trombosit di PMI Kota Tangsel. “Jadi kalau bulan Oktober (2021) menurun permintaannya, tapi November ini kalau saya prediksi akan naik karena kasusnya mulai muncul
lagi,” kata Suhara. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post