SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Kota Tangerang telah ditetapkan sebagai wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1. Oleh sebab itu, Pemkot Tangerang mengeluarkan sejumlah kebijakan kelonggaran mobilitas masyarakat. Termasuk soal kunjungan ke taman tematik.
Kepala Bidang Pertamanan dan Dekorasi untuk Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Hendri Pratama Syahputra mengatakan, taman dibuka dengan syarat 25 persen dari pengujung, wajib menggunakan masker dan cek suhu di bawah 37,5 derajat Celcius. Kemudian, mencuci tangan dan mengikuti arah tempuh yang sudah ditentukan dan selalu bergerak.
Selain itu, pengujung juga harus menjaga jarak aman dengan pengunjung lainnya minimal dua meter dan tidak berkerumun. Selalu menjaga kebersihan taman, wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi, anak di bawah 12 tahun wajib didampingi orangtua. Untuk jam operasional, taman tematik akan dibuka mulai 07.00 WIB hingga 17.00 WIB. “Karena antusias masyarakat tidak bisa dibendung, petugas satgas melakukan pengecekan sertifikat vaksin 2 secara manual sambil menunggu QR,” jelas mantan ajudan wali kota ini.
Pembukaan taman akan dibuka secara bertahap. Ada empat taman yang akan diuji coba pembukaannya. Yakni, Taman Ekspresi dan Taman Pisang serta Taman Burung akan dibuka pada Sabtu (30/10). Sedangkan Taman Gajah dan Taman Hutan Kota juga akan dibuka, namun masih menunggu QR Code Peduli Lindungi. Selain menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Setiap taman juga akan dijaga oleh 60 petugas.
“Ada brigade (Brigade 1016-red) atau petugas pengawas taman jumlahnya ada 60 kita bagi tiga shift, satu shift nya 20, dan itu tersebar dan ada danru (komandan regu) prioritas taman rame harus ditambah,” jelas Hendri.
Meski taman dibuka, kata Hendri hal itu tidak pada fasilitas permainannya. Untuk fasilitas permainan anak masih belum diperbolehkan. “Kita sih ikut Inmendagri aja, Inmendagri-nya belum boleh jadi sementara kita tutup. Sementara ke taman duduk aja dah, kalau Taman Gajah paling mancing,” tutur Hendri.
Taman dibuka hanya untuk tempat bersantai saja. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir keramaian. “Prokes paling utama, meski sudah level 1, kita ga tau isu gelombang 3 masih ada atau tidak, yang pasti kita saling jaga. Meski sudah ada Satgas lebih baik dengan kesadaran masyarakat sendiri itu lebih bagus,” jelas Hendri. (irfan)
Diskusi tentang ini post