SATELITNEWS.ID,TANGSEL— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel mewaspadai puluhan titik rawan banjir di daerah wilayah tugasnya. Pihaknya menyebut, ada 20 titik rawan banjir yang tengah diantisipasi. Jumlah itu lebih sedikit dari yang pernah disampaikan Walikota Tangsel, yakni 30 titik.
“Perhitungan kami ada 20 titik yang diantisipasi. Kami masih coba monitoring terus,” ujar Kepala BPBD Kota Tangsel Chaerudin saat ditemui di Puspemkot Tangsel, Ciputat.
Jumlah itu tersebar di sejumlah kecamatan. Di antaranya, di Kecamatan Pondok Aren, seperti Kampung Bulak, Pondok Maharta, Jurang Mangu Barat, Villa Bintaro Regency, dan Jurang Mangu Permai.
Titik rawan di Kecamatan Ciputat terletak di Puri Bintaro Payung Mas. Kemudian Kecamatan Pamulang di Bukit Pamulang Indah (BPI) yang kerapkali terjadi banjir saat musim hujan tiba. Adapun di Kecamatan Setu, berlokasi di Kranggan, Pesona Serpong, dan Kademangan.
Menurut Chaerudin, titik yang mengalami banjir pada musim hujan belakangan ini notabene terjadi di Kecamatan Pondok Aren. Kondisi banjir di kedua titik tersebut. “Dari dua hari kemarin kita banjir ada di Pondok Maharta dan Kampung Bulak,” tuturnya.
Ada juga satu titik yang tidak masuk dalam lokasi rawan banjir yang diantisipasi, namun nyatanya justru terjadi banjir, yakni Kampung Babakan Pocis Kelurahan Bakti Jaya Kecamatan Setu. “Ternyata ada titik baru, Pocis tidak diduga, belum pernah banjir, banjirnya karena tersumbat banjir,” katanya.
Pihaknya terus berjaga di titik rawan banjir, seiring dengan musim hujan yang terus berlangsung. Personel dan alat yang dibutuhkan dalam penanganan banjir juga sudah disiagakan. Adapun, upaya lainnya yang dilakukan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait juga terus dikoordinasikan, seperti normalisasi sungai ataupun perbaikan drainase.
Sebelumnya, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin memperkirakan, ada 30 titik di wilayah administrasinya yang rawan banjir saat musim penghujan. Guna meminimalisasi munculnya banjir di 30 titik itu, sejumlah OPD telah memeriksa puluhan titik tersebut.
“Tim reaksi cepat dari Dinas PU (Pekerjaan Umum), BPBD, Pemadam Kebakaran, dan Satpol PP, berkoordinasi dengan kecamatan dan langsung turun ke lapangan,” ucapnya saat ditemui di Kantor Wali Kota Tangsel, Senin (1/11/2021).
Sementara, guna mengantisipasi terjadinya banjir, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) telah melakukan normalisasi di sejumlah kali, salahsatunya Kali Ciputat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangsel, Aries Kurniawan mengatakan kondisi eksisting Kali Ciputat ini memang sudah mulai terjadi sedimentasi dan berlumpur. Padahal, pada 2020 lalu pihaknya juga melakukan langkah serupa.
“Tahun 2020 lalu dilakukan normalisasi juga. Kita dapat laporan dari warga, normalisasi yang dilakukan berdampak positif. Di mana genangan yang terjadi semakin berkurang, yang juga mengurangi durasi waktu genangan,” kata Aries menjelaskan, Selasa (26/10/2021).
Aries mengatakan, pelaksanaan normalisasi sudah mulai dilakukan pada Senin 25 Oktober 2021. Dia menilai, normalisasi Kali Ciputat penting dilakukan mengingat kawasan Perumahan Ciputat Baru yang dilintasi Kali Ciputat merupakan daerah cekungan atau tempat tampungan air dari sejumlah wilayah.
Selain Kali Ciputat, pihaknya juga merevitalisasi sungai yang melintasi kawasan Reni Jaya Pamulang. Sungai tersebut direvitalisasi karena airnya seringkali meluap saat wilayah itu diguyur hujan dengan intensitas tinggi sehingga mengakibatkan banjir. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post