SATELITNEWS.ID, CIPUTAT—Kelangkaan Liquified Petroleum Gas (LPG) alias elpiji kerap dikeluhkan masyarakat. Salahsatu penyebabnya diduga karena adanya kecurangan dalam pendistribusian yang tertutup. Menyikapi hal itu, Pemerintah Kota Tangsel membentuk Tim Koordinasi untuk mengawasi proses distribusi kebutuhan pokok tersebut.
Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie menjelaskan saat ini pemerintah sedang berupaya mengembalikan situasi ekonomi seperti sebelum terjadinya pandemi. Dimana pertumbuhan ekonomi mencapai 7,2 persen.
”Dengan adanya distribusi tertutup liquifeid ini, artinya Pemkot akan sangat terbantu. Karena itu prosesnya harus diawasi,” ujar Benyamin saat acara yang dilakukan di Restoran Pondok Kemangi Serpong.
Menurutnya, pemulihan ekonomi terus dilakukan, salah satunya melalui pembentukan tim ini. Nantinya anggota tim memiliki tanggungjawab untuk membentuk aturan dalam rangka penataan distribusi.
Penataan Distrisbusi Tertutup elpiji ini dinilai sangat penting karena memang dimanfaatkan oleh setiap warga di Kota Tangsel. Sehingga perlu adanya penataan dan kebijakan yang bisa dimanfaatkan oleh warga. ”Kalau tidak ada kebijakan dan penataan, maka kemungkinan akan terhambat penyalurannya dan akan mempengaruhi sektor lain, oleh karena itu hal ini harus dihindari,” ujarnya.
Hal lain yang kerap terjadi adalah pencurian tabung gas. Elpiji ini banyak dimanfaatkan oleh warga setempat, sehingga sering menjadi objek pencurian. Hal ini juga menjadi sorotan pemerintah, mengingat harga satu buah tabung cukup mahal.
Kemudian, dibentuknya tim ini juga bertepatan dengan momentum Natal dan Tahun Baru yang biasanya dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab untuk menaikkan harga elpiji ini secara sepihak.
”Karena itu, dengan adanya tim ini bisa dimanfaatkan untuk proses pengawasan harga di pasaran juga,” pungkasnya. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post