SATELITNEWS.ID, SERANG–Ratusan bebek entok dan ayam milik Asnawi warga Kampung Pasir Eurih, Desa Cisalam, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang mati diserang flu burung atau avian influenza. Hal itu diketahui berdasarkan hasil rapid test yang dilakukan oleh Puskeswan Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang.
Kepala Distan Kab. Serang, Zaldi Dhuhana mengatakan, ternak entok didatangkan dari peternak di Kecamatan Pontang pada 2 November 2021. Pada saat hewan ternak didatangkan itu, secara bertahap mulai ada yanh mati.
“Jumlah kematian 160 ekor mulai tanggal 2 November sampai 11 November. Selain entok terjadi kematian ayam milik pak Asnawi dan sekitarnya kurang lebih sebanyak 50 ekor,”kata Zaldi, Sabtu (13/11).
Zaldi menuturkan, laporan banyak hewan ternak yang mati tersebut baru diterima pada 9 November oleh Puskeswan. Kemudian langsung melakukan rapid test dalam kondisi ternak tersisa 8 ekor yang masih hidup.
“Hasil rapid test positif (+) avian influenza, gejala pada kornea mata terlihat berkabut atau katarak, sebelum mati mengalami gejala tortikolis atau kepala berputar, kematian tinggi. Pada hewan yang masih hidup terlihat lemas dan berjalan sempoyongan,” tuturnya.
Mendapati adanya hewan ternak yang terpapar flu burung, Zaldi merekomendasikan pengendalian kasus meliputi penanganan bangkai dikubur dan dibakar, desinfeksi dengan protanol untuk penyemprotan kandang secara rutin setiap hari.
Kemudian dalam membawa bangkai sebaiknya menggunakan pelindung tangan seperti kantong plastik, sehingga tidak langsung bersentuhan dengan bangkai. Menerapkan biosecurity secara ketat, memisahkan unggas yang sakit, melarang untuk mengkonsumsi daging dari unggas sakit.
“Koordinasi dengan dinas pertanian Kabupaten Serang atau puskeswan bila menemukan ternak unggas dengan kondisi di atas. Selalu menyarankan untuk segera berobat apabila mengalami gejala demam atau batuk setelah menangani bangkai positif AI,” imbuhnya. (sidik)
Diskusi tentang ini post