SATELITNEWS.ID, TANGERANG—DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang kembali menggelar pendidikan kader pratama (PKP) angkatan II. Acara yang digelar Sabtu-Minggu (13 -14/11/2021) diikuti oleh 50 orang berlokasi di Padepokan Tumaritis, di Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, Kampung Babakan, RT 01/RW 06 Kelurahan Bojong Jaya, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.
Pada hari kedua hadir Sekretaris Badan Kebudayaan Nasional (BKN) Pusat PDI Perjuangan yang juga Komisi X DPR RI Rano Karno, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan Partai Komarudin Watubun, Ketua DPC PDI Perjuangan yang juga Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Andri Septian Permana serta para anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Tangerang.
Kepada wartawan Rano menyatakan, banyak yang diharapkan dari pelaksanaan pendidikan kader pratama oleh DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang. “Saya bicara dari sudut budaya. Yang paling simpel orang mungkin berpikir bahwa kebudayaan itu adalah kesenian. Tapi, bukan. Kesenian itu adalah pergerakan dari budaya. Budaya adalah adalah budi dan akal. Akal dan tenaga. Nah, kalau dikatakan apa makna sekolah partai tentu banyak, idealisme dan lain sebagainya,” ucapnya, Minggu (14/11/2021) sore.
Sementara Komarudin Watubun menambahkan, tugas partai bukan saja memperoleh suara waktu pemilu, tetapi tugas utama juga mencari kaderisasi. “Nah, PDI Perjuangan untuk kegiatan seperti ini sudah rutin. Partai politik yang mempunyai sekolah kader lengkap itu yang cuma PDI Perjuangan, dan kita rutin itu. Termasuk sekolah untuk kepala daerah,” ucapnya. Ia menambahkan, bahwa proses pendidikan ini berjenjang mulai dari daerah hingga nasional. “Sebab dengan kondisi politik yang begini liberal, kalau tidak kaderisasi untuk mengerti apa yang dikerjakan ya susah (menang),” ucapnya. Dan berkat kaderisasi yang rutin itu ucapnya, maka banyak kader-kader nasional yang bagus berasal dari PDI Perjuagan.
Sementara saat disinggung harapannya kepada kader PDI Perjuangan khususnya di Kota Tangerang yang mengikuti PKP, pria yang juga anggota Komisi II DPR RI ini menyatakan ada satu hal yang tidak boleh dan harus dipaksa tidak boleh dilakukan. “Jangan korupsi, itu hal utama. Kader-kader itu harus belajar dari temen-temennya yang berengsek, sehingga tidak boleh lagi melakukan hal itu (korupsi). Kalau tidak, maka bakal sulit dipercaya rakyat,” ucapnya. (made)
Diskusi tentang ini post