SATELITNEWS.ID, LEBAK—Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan dari bencana. Ajak tersebut menindaklanjuti prediksi cuaca oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebut curah hujan tinggi pada akhir tahun 2021 ini.
Kata Iti, Kabupaten Lebak adalah salah satu kabupaten dengan tingkat risiko bencana yang cukup tinggi. Maka diperlukan edukasi secara terus-menerus kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan.
“Penanggulangan bencana harus melibatkan seluruh stakeholder dengan terus berkoordinasi dengan cepat dan tepat. Antisipasi bencana dilakukan bukan hanya di titik rawannya saja tapi juga di daerah sekitar titik rawan bencana,” tegas Iti, Minggu (14/11/2021).
“Untuk antisipasi banjir perkotaan diinstruksikan kepada Dinas PUPR dan Dinas LH agar melakukan pembersihan sumbatan-sumbatan aliran air serta mengefektifkan kembali program Jum’at bersih,” timpalnya.
Sementara Komandan Kodim 0603/Lebak Letnan Kolonel Inf Nur Wahyudi mengatakan, diperlukannya kegiatan sosialisasi serta pemahaman kepada masyarakat tata cara untuk mencegahnya. Agar masyarakat lebih siap ketika terjadi bencana dan lebih memudahkan dalam penanganan.
“Dalam mengantisipasi terjadinya bencana perlu dilakukan beberapa hal. Di antaranya adalah tersedianya informasi, memetakan kerawanan bencana, sosialisasi kepada masyarakat/peringatan dini kepada masyarakat,” kata Inf Nur Wahyudi.
Sebelumnya Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Febby Rizki Pratama mengungkapkan, di Kabupaten Lebak sendiri terdapat 12 kecamatan yang dapat dikategorikan rawan terjadinya angin puting beliung, yakni Kecamatan Cimarga, Kecamatan Leuwidamar, Kecamatan Rangkasbitung, Maja, Curugbitung, Muncang, Wanasalam, Cibadak, Gunungkencana, Cibeber, Panggarangan dan Bayah. “Daerah tersebut merupakan jalur angin yang rawan terjadinya angin kencang atau puting beliung,” ujarnya. (mulyana)
Diskusi tentang ini post