SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Arsali, seorang warga Kampung Panameng RT 02/RW 05, Desa Jengkol, Kecamatan Kresek, sudah empat tahun menunggu kamar kosong di RSU Tangerang untuk mendapatkan tindakan operasi. Diketahui bahwa Arsali merupakan penderita tumor.
Arsali mengaku, dia sudah lima tahun menderita penyakit tumor yang membengkak di bagian leher sebelah kiri. Kata Arsali, awalnya di tahun 2016 dia hanya menganggap biasa adanya benjolan di bagian kiri lehernya. Namun seiring berjalannya waktu, benjolan tersebut semakin membesar.
Pada tahun 2017, dia memutuskan untuk periksa di salah satu RS Swasta wilayah Kecamatan Kelapa Dua. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata benjolan tersebut merupakan tumor dan dianjurkan untuk dilakukan pengobatan yang serius.
“Pihak RS swasta itu membuat rujukan untuk dilakukan pengobatan di RSUD Kabupaten Tangerang (RSU Tangerang, red),” kata Arsali kepada Satelit News, Senin (22/11/2021).
Lanjut Arsali, maka dia pun langsung menuju RSU Tangerang untuk dilakukan pengobatan. Sesampainya di sana dan setelah dilakukan pemeriksaan, Arsali diminta untuk melakukan tindakan operasi tumor. Namun pada saat itu, kamar untuk Operasi Tumor Arsali dinyatakan penuh, maka Arsali harus sabar menunggu. Apabila kamar tersebut sudah kosong, maka pihak RSU Tangerang akan menghubungi Arsali via telepon.
Namun, janji yang diberikan RSU Tangerang terhadap Arsali tak kunjuung tiba. Sampai saat ini tahun 2021. Padahal, dia sangat mengharapkan tindakan operasi tersebut, agar penyakitnya bisa segera sembuh. Menurutnya, tindakan operasi yang akan dilakukan sudah dicover oleh BPJS, maka tidak mengeluarkan biaya apapun lagi.
“Waktu itu setelah dirujuk, saya ke RSUD Kabupaten Tangerang dan setelah diperiksa, dokter menganjurkan untuk operasi, tetapi kamar pada saat itu tidak tersedia. Maka saya diminta untuk sabar menunggu di rumah. Katanya nanti akan dihubungi kembali via telephone,” ujarnya.
Sementara itu, Aktivis Kemanusiaan Yaya Sunarya menambahkan, bahwa alasan tidak ada kamar untuk melakukan tindakan operasi sangatlah tidak masuk akal. “Apakah mungkin harus menunggu sampai empat tahun untuk kamar kosong,” tegas Yaya.
Yaya pun meminta agar Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang memperhatikan dan memberi bantuan kepada Arsali, warga Kampung Panameng, Desa Jengkol, Kecamatan Kresek tersebut.
“Kiranya pihak pemerintah memberikan perhatian yang serius kepada Arsali, untuk dilakukan penanganan terhadap penyakit yang diderita Arsali,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Instansi Hukum, Publikasi dan Informasi RSU Tangerang, Hilwani mengatakan, bahwa pihaknya sudah dua kali melakukan panggilan kepada Arsali melalui telepon. Namun ketika pihaknya menghubungi Arsali, ternyata nomornya sudah tidak aktif.
“Di awal bulan Januari tahun 2018, dari RSUD Kabupaten Tangerang sudah melakukan dua kali panggilan by phone kepada Arsali, tetapi nomornya tidak aktif. Kalau ada nomornya yang aktif, boleh saya minta, nanti akan kami hubungi pasien atas nama Arsali tersebut,” pungkasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post