SATELITNEWS.ID, SOLO—Persita Tangerang tak berlama-lama tenggelam dalam kesedihan setelah menelan kekalahan 4-0 dari Persebaya Surabaya, Rabu (24/11) lalu. Pendekar langsung bangkit dan merebut kemenangan 1-0 saat menjamu PSS Sleman di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah pada Minggu (28/11) sore.
Dalam pertandingan tersebut, Persita tidak bisa menurunkan skuad maksimalnya. Taufiq Febriyanto dan Ahmad Nur Hardianto terpaksa tidak merumput karena akumulasi kartu dari pertandingan-pertandingan sebelumnya. Rotasi pemain pun harus dilakukan untuk tetap mengakomodir taktikal dari tim pelatih.
Uniknya, pertandingan kali ini menjadi debut perdana pemain muda M. Duta Atapelwa di starting line-up. Sebelumnya, Duta sempat jadi pemain pengganti di beberapa menit terakhir saat Persita mengalahkan Bhayangkara FC di laga perdana Series 3. Duta adalah pemain promosi dari skuad Persita U-20 yang sudah masuk ke tim senior sejak awal kompetisi.
Persita mendominasi permainan dengan ball possession. Bermain dengan cepat dan mengalirkan bola dengan cepat jadi kunci utama Persita di pertandingan kali ini. Meski mendominasi, namun di menit-menit awal Persita masih minim peluang.
Tidak terlalu terburu-buru Persita membuka pertahanan dari lawan. Kesabaran untuk mendistribusikan bola dan membangun serangan jadi andalan. Peluang perdana Persita terjadi id menit ke-11 saat Irsyad sukses mencuri bola dan langsung melesatkan umpan ke Bae Sin Yeong yang sedang berada di posisi bebas. Sayang, tendangan keras Yeong masih sedikit melambung di atas mistar gawang lawan.
Lima menit terakhir di waktu normal babak pertama, pertandingan mulai bertempo cepat. Meski begitu, Persita tetap sabar meladeni permainan PSS Sleman. Ketenangan dan kesabaran yang memang diperlukan untuk bisa menguasai permainan. Namun skor tak berubah hingga turun minum. Skor kacamata 0-0 mengakhiri babak pertama.
Memasuki babak kedua, tidak ada pergantian pemain yang dilakukan kubu Persita Tangerang. Skuad sama masih berjuang untuk mendapatkan keunggulan. Dan akhirnya gol yang ditunggu pun datang dari kaki Chandra Waskito di menit ke-47. Sontekan kaki Kito sukses menjebol gawang PSS Sleman dengan apiknya. Skor berubah 1-0 untuk keunggulan Persita.
Menit ke-55 Persita melakukan pergantian pemain. Kevin Gomes dilanda cedera dan terpaksa digantikan oleh Dallen Doke. Semenit berselang, ada bangunan serangan yang baik dari aksi duet Kito-Ade-Yeong-Irsyad. Namun eksekusi Irsyad belum sempurna dan kurang terarah.
Intensitas permainan mulai meningkat memasuki separuh waktu babak kedua. Duel-duel keras pun mulai muncul. Namun eprsita tetap mencoba sabar dengan harapan bisa menambah gol. Menit ke-67 Persita terpaksa melakukan pergantian pemain kembali. Duta Atapelwa dilanda cedera dan harus digantikan Aldi Al Achya.
Menit ke-70 muncul bangunan serangan yang baik berawal dari lini tengah Persita hingga ke depan. Yeong melakukan placing namun masih melambung di atas gawang. Namun perlahan Persita kembali membangun serangan demi serangan.
Masih unggul 1-0, Persita tetap berusaha bermain cermat, membangun serangan sambil juga menebalkan benteng pertahanan. Satu demi satu peluang tercipta namun belum bisa menambah keunggulan. Menit ke-86 Persita pun melakukan pergantian pemain. Adam Mitter dimasukkan untuk menambah daya pertahanan menggantikan Chandra Waskito. Tanda Persita akan berusaha bertahan di empat menit terakhir. Namun keberuntungan masih jadi milik Persita. Skor tak berubah hingga peluit akhir dibunyikan. Skor akhir 1-0 untuk keunggulan Persita.
Kemenangan sekaligus tiga poin yang diraih Persita tentu jadi angin segar untuk skuad Pendekar Cisadane. Kebahagiaan juga turut melingkupi Widodo Cahyono Putro, Pelatih Kepala Persita yang sangat bersyukur karena anak asuhnya bisa bermain pantang menyerah.
“Terima kasih sebelumnya saya ucapkan pada pemain yang spartan terus menerus kerja keras untuk bisa memenangkan pertandingan pada sore hari ini. Dan terima kasih pada fans Persita yang terus men-support kita, mendoakan, manajemen juga, seluruh fans Persita. Pertandingan tadi memang kalau dinyatakan berat bagi kami sangat berat. Karena ada beberapa pemain yang tidak bisa bermain tapi dari awal saya sudah mengatakan, tim ini bukan siapa yang mencetak gol tapi bagaimana tim ini bisa memenangkan pertandingan,” ujarnya.
Sesuai salah satu filosofi di tim Persita, siapapun yang mencetak gol tak pernah jadi masalah. “Jadi siapa pun yang dipasang, main atau yang menggolkan, kita support terus. Dan saya percaya ke-26 pemain kami, siapapun yang dipasang, ternyata bisa dibuktikan. Seperti tadi Chandra Waskito ya kami percayakan untuk di depan, dia bisa cetak gol. Puji Tuhan alhamdulillah sore ini kita bisa dapat poin tiga,” tambah Widodo lagi.
Dengan kondisi unggul, Widodo pun harus mengambil keputusan saat menit-menit akhir memasukkan Adam Mitter untuk memperkuat lini pertahanan Persita. Keputusan yang tidak disesali oleh Widodo dan staff pelatih. “Kami merasakan yang berada di lapangan memang cukup berat tadi. Udara pun sangat panas dan lapangan pun habis diguyur hujan semalam. Jadi saya merasakan. Daripada nanti kita menyerang kita kena counter ya. Pikiran saya, kenapa saya tidak mempertahankan yang sudah unggul. Akhirnya tadi saya masukkan Adam Mitter. Meskipun Adam Mitter belum bisa 100 persen main full. Tapi kami paksa dan suruh main, dia siap. Tadi kami melakukan ada pergantian,” tutupnya.
Chandra Waskito, yang menjadi pencetak gol tunggal Persita mengaku selebrasi golnya yang unik, dengan memasukkan bola ke dalam jersey, sebagai bentuk penghargaan untuk sang istri yang tengah mengandung anak pertamanya. “Alhamdulillah hari ini Tangerang full senyum. (Gol) Buat istri saya yang sedang mengandung,” ujar Kito. (gatot)
Diskusi tentang ini post