SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG–Aparatur Kecamatan Saketi, menyarankan agar warga Kampung Kadu Embe, Desa Parigi, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, yang rumahnya rusak akibat fenomena pergerakan tanah, untuk mengungsi. Tapi, warga setempat memilih bertahan.
Warga rela bertahan, walau sebenarnya was was dengan ancaman peristiwa pergerakan tanah yang kemungkinan akan mengakibatkan rumahnya roboh. Warga menganggap, belum ada solusi konkrit (dibangunkan rumah kembali) dari pemerintah.
Camat Saketi, Hasan Bisri mengaku, sudah mengimbau agar warga yang rumahnya rusak atau yang terdampak pergerakan tanah, agar tidak menempatinya lagi. Sebab katanya, sudah tidak layak untuk ditempati.
“Pas saya cek, ada sekitar 5 rumah yang rusak parah, dan sudah tidak layak ditempati. Jadi sudah saya imbau agar tidak ditempati lagi,” kata Hasan, Kamis (2/12/2021).
Selain mengimbau, pihaknya juga mengklaim sudah mengusulkan agar warga yang rumahnya terdampak pergerakan tanah mendapat bantuan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Pandeglang.
Usulan itu katanya, permohonan agar warga dibantu dibuatkan kembali rumah di wilayah yang lebih aman. Karena kalau bertahan di lokasi yang lama, sangat membahayakan.
“Kalau untuk bantuan logistik atau makanan, sudah dibantu. Kalau untuk bantuan rumah, karena ini harus pindah, sudah diusulkan ke Dinas Sosial (Dinsos). Semoga secepatnya ada realisasi,” tambahnya.
Seorang korban, Sukarta, beranggapan belum ada solusi dari pemerintah. Sehingga, mereka terpaksa tetap menempati rumahnya meskipun diselimuti rasa takut.
“Kalau untuk pindah, belum tahu. Karena kalau ke rumah saudara, paling satu atau dua hari. Pasti tidak enak, kelamaan di rumah saudara,” keluhnya.
Apalagi tandasnya, dari pemerintah belum ada kejelasan. “Jangan sampai nanti kami pindah dari sini, ternyata rumah baru juga tetap tidak dibangunkan. Makanya, terpaksa bertahan di sini dulu, walau was was takut tanahnya bergerak lagi,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Pandeglang, berdampak terjadinya pergerakan tanah di Kampung Kadu Embe, Desa Parigi, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang.
Akibatnya, ada sebanyak 12 rumah milik warga di kampung tersebut rusak, baik ringan maupun berat. Bahkan, ada juga yang terancam ambruk.
Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tak diinginkan, warga-pun terpaksa memilih mengungsi.
Seorang warga, Aminah mengaku, pergerakan tanah yang membuat rumahnya rusak berat itu, terjadi Senin (22/11/2021) lalu. Saat itu katanya, ia sedang tidak ada di rumah, melainkan sedang beraktivitas di luar.
“Kejadiannya mulai dari siang sampai malam. Bahkan kemarin (Selasa,30/11/2021,red), masih terjadi (pergeseran tanah,red). Itu diketahui, karena ada lagi rumah warga yang ambruk dapurnya,” kata Aminah, Rabu (1/12/2021). (nipal)